BALIKPAPAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi peningkatan titik panas sebanyak 77 titik yang tersebar di berbagai lokasi di Provinsi Kalimantan Timur.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, mengimbau semua pihak untuk lebih waspada mengingat potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Sebanyak 77 titik panas ini terpantau sepanjang Minggu (28/1), mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida.
Meskipun sudah memasuki musim hujan, beberapa kawasan masih tidak mendapatkan curah hujan dalam beberapa hari, menyebabkan daun dan ranting di hutan maupun lahan mengering dan rentan terbakar.
Informasi tentang sebaran titik panas telah disampaikan kepada pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten.
Diyan Novrida menekankan perlunya tindakan pencegahan lebih lanjut dan mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan.
Jumlah titik panas ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari sebelumnya, Sabtu (27/1), yang tercatat 34 titik dan tersebar di lima kabupaten, yaitu Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Berau.
Di Paser, terdapat lima titik panas yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Batu Engau dan Kuaro. Kutai Barat memiliki dua titik panas di Kecamatan Jempang.
Sementara di Kutai Timur, terdapat 53 titik panas yang tersebar di sembilan kecamatan. Di Kutai Kartanegara, 27 titik panas terpantau di lima kecamatan. Semua titik panas tersebut memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Peningkatan jumlah titik panas memicu kekhawatiran akan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sehingga langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan perlu diintensifkan untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Sumber : Medcom.idÂ
Editor Topik Borneo