Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, melontarkan kritik tajam terhadap Pertamina yang dianggap sebagai akar dari persoalan distribusi BBM dan gas di daerah.
“Jadi ini memang Pertamina ini biang masalah. Biang masalah BBM, biang masalah gas,” tegas Rohim, Kamis (19/06/2025).
Ia menjelaskan bahwa seluruh kendali tata niaga energi berada sepenuhnya di tangan Pertamina, bukan pemerintah daerah.
“Kenapa saya bilang biang masalah Pertamina? Karena tata niaga persoalan BBM dan gas ini sepenuhnya ada dalam otoritis dia. Pemerintah daerah itu hanya memberikan ruang membantu dia untuk menjalankan tata niaga,” paparnya.
Menurutnya, ketidakprofesionalan Pertamina membuka celah permainan oleh oknum-oknum tertentu, yang membuat persoalan ini tak pernah tuntas dan terus berulang dari tahun ke tahun.
“Karena ketidakprofesionalan dia dan mungkin ada istilahnya ada oknum-oknum itu yang kemudian memainkan persoalan BBM dan gas. Sehingga berlarut-larut hampir setiap tahun berulang-ulang terjadi,” jelasnya.
Rohim juga menyatakan telah mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan langkah hukum terhadap Pertamina sebagai bentuk perlawanan atas kerugian yang dirasakan.
“Saya malah beberapa kesempatan mengajak beberapa elemen masyarakat itu untuk melakukan class action aja ke Pertamina. Jadi sekalian aja dilakukan class action karena dia sudah merugikan masyarakat,” tutupnya. (Nis/ADV DPRD KOTA SAMARINDA)