KUTAI BARAT – Ajudan Bupati Kutai Barat, Serka Daniel, mendapat hukuman disiplin militer setelah melakukan aksi penganiayaan terhadap sopir truk di kawasan Kinong, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, yang menjadi viral di media sosial.
Meskipun kasus tersebut berakhir secara kekeluargaan setelah mediasi dengan keluarga sopir truk, namun Serka Daniel tetap menjalani proses hukum disiplin militer.
Letkol Czi Eko Handoyo, Komandan Kodim 0912/Kutai Barat, mengonfirmasi bahwa proses hukum terhadap Serka Daniel telah dilakukan.
Meskipun kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan, proses hukum tetap berlanjut sebagai tindakan disiplin militer.
“Kini yang bersangkutan telah menjalani proses hukum disiplin militer. Kami telah melakukan mediasi dengan keluarga driver, disepakati secara kekeluargaan. Akan tetapi proses hukum terus berjalan,” kata Eko.
Eko menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga sopir truk dan masyarakat Kutai Barat terkait insiden tersebut.
Sebelumnya, video viral menunjukkan Serka Daniel, diduga ajudan Bupati Kutai Barat, yang menganiaya sopir truk secara brutal di Jembatan Kinong.
Video tersebut mendapatkan perhatian luas di media sosial, dan Bupati Kutai Barat FX Yapan turut meminta maaf atas peristiwa tersebut.
“Karena itu, saya atas nama pribadi, keluarga, Pemerintah Kutai Barat, dan atas nama ajudan saya minta maaf karena suatu hal yang tidak seharusnya terjadi,” ucap Yapan.
Meski FX Yapan berusaha melerai aksi penganiayaan, ajudannya tetap melakukan pemukulan terhadap sopir truk.
Dalam keterangan resminya, FX Yapan mengklaim bahwa aksi penganiayaan terjadi karena insiden di jalan yang hampir menyebabkan kecelakaan. Namun, pihak kepolisian masih menyelidiki kronologi kejadian secara rinci.
Sumber : Liputan6.com
Editor Topik Borneo
