PARIS – Olimpiade 2024 yang berlangsung di Paris, Prancis, mulai 26 Juli hingga 11 Agustus, menarik perhatian dengan keputusan panitia penyelenggara untuk tidak menyediakan pendingin ruangan (AC) di kamar-kamar atlet. Meskipun cuaca di Paris saat ini sangat terik, panitia tetap tidak melengkapi fasilitas AC di kampung atlet.
Menurut Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, keputusan ini diambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis.
“Saya ingin Olimpiade Paris menjadi contoh dari sudut pandang lingkungan,” kata Anne Hidalgo, dikutip dari Achr News. “Ini bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menjadikan Paris netral karbon pada 2050.”
Kampung atlet Olimpiade 2024 terletak di tiga lokasi dekat Sungai Seine: Saint-Ouen ke Saint-Denis, L’Ile-Saint-Denis, dan Departemen Seine-Saint-Denis di utara Paris.
Sebagai ganti AC, panitia memilih memasang sistem pendingin air bawah tanah. Langkah ini juga bertujuan agar setelah Olimpiade berakhir, kampung atlet dapat diubah menjadi lokasi perumahan ramah lingkungan dan bebas karbon, yang akan ditempati sekitar 6.000 warga pada 2025.
Meski tidak ada AC, panitia tetap memberi kesempatan kepada kontingen yang ingin memasang AC dengan biaya sendiri.
Kontingen Indonesia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Australia memilih untuk membeli dan memasang AC portable demi kenyamanan atlet mereka.
Keputusan ini mendapat banyak kritikan, terutama mengingat cuaca Paris saat musim panas bisa mencapai 35 derajat Celsius. Meski demikian, langkah ini menunjukkan komitmen Paris terhadap lingkungan dan perubahan iklim.
Editor Topik Borneo