TENGGARONG – Pemilihan kepala daerah di Kutai Kartanegara yang akan berlangsung November 2024 semakin menarik, pasalnya 43, 1 persen masyarakat menilai bahwa faktor uang menjadi yang utama, dibandingkan dengan figur atau kandidat calon kepala daerah Kutai Kartanegara.
Pernyataan yang cukup mengejutkan itu datang dari kader partai politik Gerindra, Akhmad Reza Fachlevi, membuka hasil survei yang dilakukan Tim Arafah Center didamping Bandung Research Strategic (BRS) di Kutai Kartanegara.
Walau tidak merinci bagaimana metode survei dan berapa jumlah responden, anggota DPRD Kaltim itu mengatakan temuan survei itu kontroversi dengan keinginan masyarakat. Sebab, ketika ditanya apa kriteria pemimpin yang diinginkan, mayoritas masyarakat menginginkan pemimpin jujur, bersih dan bebas korupsi.
“Selain pendekatan uang, yang berikutnya adalah pendekatan melalui pembagian sembako sebesar 33,4 persen. Jadi kalau kita lihat, yang paling dibutuhkan masyarakat adalah menggunakan politik uang dan pembagian sembako,” tambah politisi muda yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kaltim dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Kutai Kartanegara itu.
Data lain dari survei itu, Reza melanjutkan, persoalan yang dialami masyarakat adalah; pertama, harga kebutuhan pokok mahal (42,6 persen). Kedua: susahnya mencari pekerjaan (15,2 persen). Ketiga: intfrastruktur jalan yang rusak (6,9 persen) dan keempat terkait dengan keadaan ekonomi sampai saat ini belum ada perubahan.
“Kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di Kukar, adalah lapangan pekerjaan dan perekonomian. Namun, program favorit masyarakat adalah beasiswa,” paparnya.
Mengenai kinerja Pemerintahan Kabupaten Kukar, hasil surveinya cukup baik diangka 45 persen. Artinya ini juga lumayan.
“Kita harapkan siapapun yang akan memimpin, khususnya di kutai kartanegara adalah figur yang memang memikirkan dan perduli pada kebutuhan dan menyelesaikan persoalan mendasar yang kita hadapi,” pungkasnya.
Editor Topik Borneo
