PENAJAM – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Iskandar Hamala, menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan air sebagai salah satu faktor utama untuk meningkatkan semangat dan produktivitas petani, khususnya di Kecamatan Babulu dan Waru. Menurutnya, air yang cukup sangat dibutuhkan untuk mendukung sektor pertanian, terutama bagi petani padi yang selama ini mengandalkan sistem irigasi tadah hujan.
“Petani di sini sangat bergantung pada sistem tadah hujan, yang jelas tidak mencukupi untuk kebutuhan irigasi pertanian yang optimal. Karena itu, kami berharap pembangunan Bendungan Talake bisa segera terealisasi untuk membantu mencukupi kebutuhan air bagi petani,” ujar Andi Iskandar saat ditemui di Kantor DPRD PPU, Senin (4/11).
Ia menambahkan bahwa pemenuhan infrastruktur pengairan harus menjadi prioritas bagi pemerintah daerah. Pasalnya, sektor pertanian di wilayah Babulu dan Waru kini menghadapi ancaman serius, terutama karena banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Andi Iskandar menyoroti bahwa alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit menyebabkan penurunan kapasitas pengairan lahan pertanian, karena tanaman kelapa sawit menyerap lebih banyak air.
“Sayangnya, banyak sawah yang beralih menjadi perkebunan kelapa sawit. Padahal, sawit membutuhkan banyak air. Akibatnya, pertanian kita jadi kekurangan air,” tambahnya.
Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya air, Andi berharap pemerintah daerah dapat meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi yang ada dan mempercepat pembangunan Bendungan Talake. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi krisis air yang dialami para petani, sehingga sektor pertanian tetap berkembang dan produktivitas petani dapat meningkat.
“Pemerintah daerah harus lebih memperhatikan pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian, agar produktivitas petani meningkat dan sektor pertanian tetap berjalan dengan baik,” tutupnya. (ADV/DPRD PPU)
