PENAJAM – Anggota Komisi I DPRD Penajam Paser Utara, Syamsudin, mengungkapkan keprihatinannya terkait sulitnya pemuda lokal mendapatkan pekerjaan di daerah sendiri. Menurut Syamsudin, banyak lulusan perguruan tinggi asal PPU yang merasa kesulitan mencari pekerjaan di Benuo Taka, meskipun telah menyelesaikan pendidikan di luar daerah.
“Banyak sekali anak-anak PPU yang menempuh pendidikan di luar daerah. Begitu lulus, mereka malah menganggur. Pemerintah seharusnya membantu mereka dalam mencari solusi,” ujar Syamsudin.
Syamsudin menilai, Pemkab PPU perlu mengambil langkah serius dalam menangani masalah ini. Selain pembangunan sektor pendidikan, penyerapan tenaga kerja lokal juga penting untuk diperhatikan.
Kondisi ini semakin mendesak mengingat tingkat pengangguran di kalangan pemuda PPU terus meningkat, tanpa adanya lapangan pekerjaan yang memadai.
Selain mendorong sinergi dengan perusahaan lokal, Syamsudin juga menekankan pentingnya mendorong jiwa wirausaha di kalangan pemuda. Dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif, Pemkab PPU dapat membuka peluang baru bagi pemuda yang kesulitan mencari pekerjaan formal. Sinergitas antar-SKPD, menurut Syamsudin, menjadi kunci dalam melaksanakan langkah ini.
“Pemkab harus membangun komunikasi yang baik dengan perusahaan-perusahaan di PPU agar mereka juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja lokal,” ungkapnya.
Syamsudin juga menyarankan agar Pemkab memanfaatkan anggaran dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang beroperasi di PPU. Dengan kondisi anggaran daerah yang sedang terbatas, sinergi antara pemerintah dan perusahaan dalam pengelolaan dana CSR menjadi langkah strategis untuk menciptakan peluang kerja bagi pemuda setempat.
“Memanfaatkan CSR dari perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu langkah yang bisa ditempuh. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menghadirkan peluang pekerjaan baru untuk anak muda di PPU,” tutup Syamsudin. (ADV/DPRD PPU)
