JAKARTA – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menegaskan niatnya untuk membangun kesadaran masyarakat agar tidak lagi menonton film bajakan.
Menurut Anies, langkah awal untuk mencegah peredaran film bajakan adalah membangun kesadaran di tengah masyarakat bahwa menonton film bajakan setara dengan tindakan mencuri.
“Membangun kesadaran juga bahwa menonton bajakan itu sebetulnya seperti pencurian, jadi kesadaran,” kata Anies setelah dialog dengan pelaku perfilman di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Pusat.
Anies tidak hanya berhenti pada pembangunan kesadaran, namun juga berjanji akan menegakkan aturan dan hukum bagi pelaku pembajakan film.
“Jadi bagaimana kita seriusi penegakkan dalam urusan pembajakan ini,” tambahnya.
Selain isu pembajakan film, Anies juga memberikan peta jalan atau roadmap untuk mendorong perkembangan perfilman di Indonesia. Ada lima langkah yang diakui Anies sebagai langkah kunci, yaitu:
- Pengembangan Talenta: Fokus pada pengembangan bakat dan talenta di industri perfilman.
- Dukungan Pemerintah: Memberikan dukungan penuh dari pemerintah terhadap industri perfilman, termasuk dalam hal perijinan dan regulasi.
- Perlindungan Pekerja Perfilman: Menjamin kondisi kerja yang baik dan melindungi hak-hak pekerja di industri perfilman.
- Perbanyak Pusat Perfilman: Mendorong pertumbuhan pusat perfilman di berbagai daerah.
- Regulasi: Memastikan adanya regulasi yang mendukung perkembangan industri perfilman.
“Komitmen kami adalah membangun ekosistem. Tujuannya membuat agar film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan tamu mempesona di negeri orang,” jelas Anies.
Dengan memberikan perhatian serius terhadap isu pembajakan film dan memberikan roadmap bagi perkembangan perfilman, Anies Berharap dapat memajukan industri perfilman Indonesia menuju prestasi yang lebih tinggi.
Sumber : Kompas.comÂ
Editor Topik Borneo
