JAKARTA – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengusulkan program “Hotline Paris” atau pelayanan pengacara gratis sebagai solusi untuk mengatasi masalah persekusi dan isu-isu intoleran di masyarakat jika terpilih pada Pilpres 2024.
Pengacara terkenal, Hotman Paris, memberikan respons positif dan tidak keberatan dengan penggunaan nama program yang memiliki kemiripan dengan namanya.
“Ya tidak apa-apa, boleh-boleh aja,” kata Hotman.
Menurutnya, Anies telah berkomunikasi dengannya terkait rencana program “Hotline Paris” tersebut, dan Anies secara halus memberi tahu bahwa konsepnya terinspirasi dari inisiatif yang telah dilakukan Hotman Paris.
“Barusan dia telepon saya, Anies intinya dia secara halus kasih tahu pemakaian nama Paris itu, secara haluslah, nggak secara terang-terangan, berarti seolah mengakui bahwa terinspirasi dari sana, gitu lho,” ungkap Hotman.
Meski namanya digunakan sebagai inspirasi, Hotman menyatakan bahwa dia tidak keberatan selama tujuan dari program “Hotline Paris” itu baik. Hotman yakin bahwa Anies tahu strategi agar program ini dapat disukai oleh masyarakat.
“Ya kan kalau untuk tujuannya baik, ya kenapa nggak kan, gitu lho. Apa yang saya lakukan itu sudah lebih dari 10 tahun, dan itu saya lakukan bukan mencari nama.
Orang saya sudah terkenal. Justru karena udah terkenal, rakyat percaya,” jelas Hotman.
Anies Baswedan sebelumnya telah menjanjikan “Hotline Paris” sebagai upaya untuk memberikan layanan pengacara gratis kepada masyarakat yang mengalami persekusi dan terkait isu-isu intoleran.
Menurutnya, pelanggaran hukum harus ditindak, dan langkah pertama adalah menegakkan aturan dan hukum.
“Negara tidak boleh memusuhi salah satu unsur yang ada di masyarakat. Tidak boleh. Negara adalah penyelenggara yang harus menjangkau semua,” tegas Anies dalam debat pertama capres. Langkah kedua menurut Anies adalah melakukan upaya komunikasi dengan semua pihak untuk menjaga kerukunan dalam masyarakat.
Sumber : Detik.com
Editor Topik Borneo