UJOH BILANG – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), sebagai kabupaten termuda di Kalimantan Timur (Kaltim), masih menghadapi keterbatasan infrastruktur jalan, terutama di daerah Hulu Mahakam.
Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri, khususnya di Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari, daerah terjauh di Kabupaten Mahulu.
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mahulu, M. Akbar Taha, mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen daerah di Mahulu mengandalkan angkutan sungai, terutama di daerah Hulu yang sulit dijangkau dengan kendaraan darat biasa.
Menghadapi kenyataan ini, KPU Mahulu telah menyiasati potensi kerusakan logistik saat penyaluran dengan membungkus kotak suara menggunakan plastik kedap air.
“Nanti di kotaknya itu, itu kan dari plastik kedap air dupleks. Nanti kami akan bungkus lagi pakai plastik,” ungkap M. Akbar Taha pada Selasa (30/1/2024).
Khusus untuk daerah Hulu, KPU Mahulu akan menambahkan pelampung jeriken sebagai upaya mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti tenggelamnya surat suara.
“Ada nanti kita pasangkan pelampung jeriken. Mengantisipasi jangan sampai ada apa-apa, surat suara yang tenggelam, tapi minimal bisa mengapung,” tambahnya.
Meskipun selama ini pendistribusian ke area hulu Mahakam masih berjalan dengan aman, langkah ini diambil sebagai bentuk persiapan menghadapi kemungkinan terburuk.
Akbar berharap tidak akan terjadi insiden tersebut, namun antisipasi yang dilakukan, termasuk bungkusan plastik kedap air dan penambahan pelampung, diharapkan dapat menjaga integritas logistik pemilu.
Dengan ketebalan plastik sekitar 250 miligram, dan pelampung jenis jeriken lima liter, KPU Mahulu berusaha meminimalkan risiko potensial selama proses distribusi logistik pemilu.
Sumber : Tribunkaltim.co
Editor Topik Borneo