PENAJAM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, Budi Sarwoto dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyatakan komitmennya untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya di Kecamatan Sepaku.
Sebagai wakil dari Daerah Pemilihan II (Dapil II) Sepaku, Budi memiliki target besar untuk menggerakkan sektor ekonomi di wilayah tersebut.
“Saya sendiri kan dari Dapil II Sepaku, yang jelas kita mempunyai target yaitu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Sepaku,” ungkap Budi saat ditemui di Kantor DPRD PPU.
Dukungan masyarakat Sepaku yang berhasil mengantarkannya ke kursi DPRD menjadi motivasi bagi Budi untuk memberikan perhatian lebih pada pembangunan di daerah ini.
Salah satu program prioritas yang ingin direalisasikan oleh Budi adalah pengembangan infrastruktur jalan usaha tani, terutama di sektor pertanian. Infrastruktur jalan, menurutnya, sangat penting bagi masyarakat yang mayoritas bekerja di bidang pertanian.
“Apalagi di Sepaku itu kegiatan masyarakat mayoritas menggeluti usaha pertanian, tentunya fasilitas jalan harus lebih diutamakan,” tambahnya.
Sebagai mantan Kepala Desa Argo Mulyo selama dua periode, Budi juga berencana memaksimalkan potensi pertanian lokal, khususnya dengan adanya lonjakan penduduk yang diprediksi mencapai puluhan ribu orang akibat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Budi menekankan bahwa masyarakat lokal harus siap bersaing dan tidak kalah dengan para pendatang.
“Jangan sampai masyarakat Sepaku ini ketinggalan zaman, kalah dengan para pendatang yang diperkirakan sekitar jutaan orang pendatang,” jelasnya.
Selain fokus pada sektor pertanian, Budi juga berkomitmen mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Sepaku.
Ia melihat peluang besar bagi para petani lokal untuk berkolaborasi dengan pelaku UMKM, karena sebagian bahan produksi UMKM berasal dari hasil pertanian setempat. Dengan kolaborasi ini, ia berharap terjadi peningkatan ekonomi berkelanjutan.
“UMKM ini juga salah satu bahan produksinya dihasilkan dari bahan baku hasil kelola petani, dengan begitu keahlian petani jangan sampai ketinggalan. Kan ada pemasaran, ada juga produksinya, jadi lengkap,” pungkas Budi. (ADV/DPRD PPU)
