TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, telah mengeluarkan larangan bagi penjual kaki lima (PKL) di Tepian Jalan Ahmad Yani untuk berjualan di depan ikon Segah dan Berau. Ikon tersebut dianggap sebagai lokasi strategis untuk pengunjung berfoto.
“Di ikon Segah dan Berau itu semestinya tidak ada kursi atau meja, karena biasanya pengunjung ingin berfoto di sana,” kata Sri Juniarsih kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (6/3/2024).
Menurutnya, dengan mencegah PKL berjualan di depan ikon tersebut, pengunjung tepian akan lebih tertarik karena dapat bebas berfoto.
Sri Juniarsih meminta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau untuk bekerja sama dengan dinas terkait guna merapikan Tepian Ahmad Yani.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah menyiapkan dana sekitar Rp 1 miliar untuk menyeragamkan 200 rombong yang ada di sana, termasuk kawasan kuliner di Tepian Jalan Pulau Derawan.
Rencananya, pengadaan tersebut akan dilakukan pada bulan Maret ini sekaligus meluncurkan dan meresmikan kawasan kuliner Tepian Ahmad Yani yang baru diselesaikan akhir tahun lalu.
Penyeragaman rombong tersebut juga termasuk bantuan meja, kursi, dan wastafel untuk mencuci piring bagi para PKL. Sri Juniarsih berharap hal ini dapat meningkatkan nilai estetika di tepian serta menjaga keindahan kota. Selama enam bulan ini, kawasan tepian masih menjadi tanggung jawab kontraktor jika terjadi kerusakan, yang juga wajib membersihkan dan merawat tanaman di sana.
“Revitalisasi tepian ini menjadi ikon Tanjung Redeb untuk dijaga bersama-sama,” ajaknya.
Seiring dengan revitalisasi kawasan tepian dan pusat keramaian lainnya, Pemkab Berau juga mengadakan program bantuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pengadaan peralatan dan mesin untuk mendukung perkembangan sektor UMKM di Tanjung Redeb.
Sri Juniarsih juga menyampaikan rencana merevitalisasi Tepian Jalan Pulau Derawan, yang masih dalam proses. Program ini diharapkan dapat memperkaya kegiatan masyarakat di Tanjung Redeb.
Editor Topik Borneo
