TANJUNG REDEB – Upaya meratakan pendidikan di Berau terus diupayakan. Salah satu strateginya adalah dengan melakukan pemetaan wilayah yang memerlukan pembukaan sekolah filial.
Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisa, menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, SMP 2 akan membuka kelas filial di wilayah Gunung Tabur (Guntar). Langkah ini diambil untuk mengurangi angka putus sekolah atau paling tidak mencegahnya.
Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa akses pendidikan tetap tersedia untuk masyarakat di pedalaman, sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan.
“Kami ingin memastikan agar tidak ada yang putus sekolah setelah menyelesaikan SD, dengan adanya kelas filial ini,” ungkapnya.
Saat ini, Dinas Pendidikan sedang melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang memiliki tingkat putus sekolah yang tinggi.
Dari hasil pemetaan tersebut, wilayah-wilayah tersebut akan diprioritaskan untuk difasilitasi dengan kelas filial. “Biasanya, ini hanya berdasarkan usulan, tetapi sekarang kami sedang melakukan pemetaan secara sistematis,” tambahnya.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong, telah mendorong Dinas Pendidikan untuk membuka sekolah filial di kecamatan-kecamatan terjauh di Kabupaten Berau.
Tujuannya adalah untuk mengakomodasi pelajar di daerah-daerah terpencil yang memiliki keterbatasan dalam kuota kursi sekolah.
Rudi menyatakan bahwa dalam bidang pendidikan, kegiatan belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada kehadiran murid di sekolah. Di daerah pedalaman, masih banyak ditemukan murid-murid SD kelas 6 yang jumlahnya sangat sedikit, sementara di kelas-kelas di bawahnya jumlah muridnya cukup banyak.
Hal ini menjadi sebuah tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan minat belajar. “Minat belajar anak-anak semakin menurun seiring bertambahnya usia. Ini adalah masalah yang harus segera diselesaikan,” paparnya.
Rudi menekankan pentingnya keterlibatan orangtua, tokoh agama, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan minat belajar. “Pendidikan itu sangat penting, dan tidak boleh diabaikan. Semua pihak harus berperan aktif dalam mendorong anak-anak untuk bersekolah,” tandasnya.
Dia juga mengajak Dinas Pendidikan untuk bertindak cepat dalam menanggapi masalah tersebut. Menurutnya, selain sarana dan prasarana yang memadai, juga diperlukan perubahan mindset yang salah harus diperbaiki.
“Tidak cukup hanya dengan memiliki banyak guru dan ruang kelas yang bagus jika tidak ada murid yang belajar di dalamnya,” tegasnya.
Rudi berharap agar OPD terkait dapat mengambil tindakan antisipatif untuk memotivasi semangat belajar dan bersekolah, terutama di wilayah pedalaman. Salah satu upaya yang diusulkan adalah dengan membuka sekolah filial, yang setidaknya dapat membantu anak-anak di pedalaman untuk tetap bersekolah.
“Anggaran di Berau memang besar. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga harus memperhatikan pengembangan SDM,” pungkasnya.
Editor Topik Borneo