BALIKPAPAN – Pada Rabu (13/3/2024), polisi mengungkap modus penimbunan beras Bulog di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Modus ini terjadi ketika pelaku membeli beras Bulog dengan jumlah besar dan menjualnya kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga sebelumnya.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto melalui Kanit Tipiter Polresta Balikpapan, Ipda Wirawan Trisnadi, menjelaskan bahwa tiga pria asal Kalimantan Selatan berhasil diamankan saat mencoba menyelundupkan 1,65 ton beras Bulog.
Mereka ditangkap pada Rabu 28 Februari 2024 di Jalan Padat Karya, Gunung Steling, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
Tiga tersangka yang diamankan adalah MS (26 tahun) asal Balangan, Kalsel; RH (33 tahun) asal Banjarmasin; dan seorang pemuda berusia 27 tahun kelahiran Martapura.
Mereka diduga terlibat dalam skema penyelundupan dengan membeli beras Bulog di Balikpapan untuk dijual kembali di Kalimantan Selatan dengan harga yang lebih tinggi.
Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa kendaraan truk Mitsubishi Colt Diesel warna kuning tahun 2021 beserta STNK-nya, serta 28 karung kemasan 50 gram beras SPHT Bulog, 50 karung kemasan 5 kg beras SPHT Bulog, dan 1 lembar kuitansi pembelian beras SPHT Bulog.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 29 ayat 1 junto Pasal 107 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dan/atau Pasal 53 junto Pasal 133 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.
Ancaman hukuman bagi para pelaku adalah penjara hingga 7 tahun atau denda maksimal 100 miliar rupiah.
Saat ini, ketiga tersangka tengah menjalani penyelidikan lebih lanjut di Mapolresta Balikpapan.
Operasi ini merupakan hasil dari kerja keras Satgas Pangan Polresta Balikpapan dalam menangani kasus penyelundupan pangan di kota Balikpapan.Â
Editor Topik Borneo
