PPU – Kalimantan Timur terus merasakan dampak dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi magnet bagi pendatang, khususnya dari Sulawesi dan Jawa, yang mencari peluang pekerjaan.
Pada semester satu 2024, PPU mengalami peningkatan jumlah penduduk yang signifikan. Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU, Mawar, mengungkapkan bahwa jumlah penduduk PPU telah mencapai 199.600 jiwa, naik dari 196.000 jiwa pada semester dua 2023.
Penduduk baru ini tersebar di empat kecamatan, dengan konsentrasi terbesar di Kecamatan Penajam. Mawar menjelaskan bahwa mayoritas pendatang berasal dari Pulau Jawa dan Sulawesi, dengan alasan utama mencari pekerjaan atau mengikuti keluarga.
Terjawab Alasan Jokowi Boyong Influencer ke IKN Nusantara Versi Grace Natalie, Soal Rasa Penasaran
Kehadiran IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku diduga menjadi salah satu faktor utama yang menarik penduduk luar Kalimantan Timur untuk pindah ke PPU. Mawar memperkirakan, pada akhir 2024, jumlah penduduk PPU bisa mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.
Diharapkan, peningkatan jumlah penduduk ini diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, sehingga tidak menambah jumlah pengangguran di daerah tersebut. “Semoga saja mereka semua dapat pekerjaan, jangan sampai jadi pengangguran,” ujar Mawar.
Disdukcapil PPU juga berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk memastikan penduduk baru dapat menggunakan hak pilih mereka dalam Pilkada 2024. “Kalau sudah ber-KTP sini, itu akan masuk pemilih juga nantinya,” tambah Mawar.
Perkembangan ini menunjukkan betapa besarnya dampak pemindahan Ibu Kota baru terhadap dinamika penduduk dan ekonomi di Kalimantan Timur, khususnya di PPU.
Editor Topik Borneo
