JAKARTA – Dalam debat perdana Capres 2024 di kantor KPU, Prabowo Subianto, capres nomor urut 2, memberikan respons yang menarik ketika ditanya oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengenai komitmen terhadap penyelesaian kasus Hak Asasi Manusia (HAM). Ganjar menanyakan apakah Prabowo akan membentuk pengadilan ad hoc untuk mengadili pelaku penghilangan paksa aktivis 1997/1998 dan membantu keluarga menemukan makam 13 aktivis yang hilang.
Prabowo memberikan jawaban yang mengarah ke ranah pasangannya, Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Prabowo menyatakan bahwa penyelesaian pelanggaran HAM berat, termasuk penculikan aktivis, merupakan kewenangan Mahfud MD. Ia menekankan bahwa pertanyaan tersebut telah dijawab sebelumnya dan menganggapnya sebagai isu yang tendensius.
“Bapak tahu data enggak? Bapak tanya ke Kapolda, berapa orang hilang di DKI tahun ini. Ada mayat yang diketemukan berapa hari lalu, come on Mas Ganjar,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap penekanan pada kasus 13 aktivis yang hilang, menyebutnya sebagai pertanyaan yang tendensius. Ia menilai bahwa pilihan menyoroti kasus tersebut dalam konteks debat menjadi suatu yang kurang obyektif.
“Kenapa dikatakan saya kurang tegas? Saya sungguh tegas dalam menegakkan HAM. Pertanyaan mengenai 13 orang hilang agak tendensius, tidak adil Pak,” tegas Prabowo.
Meskipun Prabowo membela diri dengan menyinggung kewenangan Mahfud MD dan menegaskan keterbukaannya terhadap pertanyaan seputar HAM, tanggapannya tetap menjadi sorotan dalam debat yang penuh dinamika ini.
Sumber : Kompas.com     Â
Editor Topik Borneo