spot_img

Disbun Berau Minta Petani Pertahankan Lahan Kakao, Ini Sebabnya

TANJUNG REDEB – Dinas Perkebunan (Disbun) Berau terus berupaya untuk mempertahankan lahan kakao agar tidak dialihfungsikan, dengan memberikan berbagai keuntungan kepada kelompok tani yang berkomitmen menjaga lahan mereka. Salah satu langkah yang diambil adalah pelatihan kemitraan bagi pekebun kakao.

Sekretaris Disbun Berau, Mansur Tanca, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kelompok tani mengenai pentingnya kemitraan yang baik. 

“Diharapkan para petani kakao dapat menjalin kemitraan yang kuat dengan perusahaan mitra, sehingga proses pemasaran berjalan lancar,” kata Mansur kepada Tribunkaltim.co, Rabu (15/5/2024).

Kelompok tani yang diundang berasal dari Kampung Suaran, Pilanjau, Sukan Tengah, Lesan Dayak, dan Gunung Tabur. 

Mansur menambahkan bahwa terdapat 19 kampung dengan potensi kakao di Kabupaten Berau. Beberapa kelompok tani sudah bermitra dengan perusahaan, namun masih banyak yang belum memahami pola kemitraan ini.

Mansur menyebutkan bahwa harga kakao saat ini stabil di kisaran Rp 120 ribu per kilogram, dengan harga tertinggi mencapai Rp 150 ribu per kilogram. 

Hal ini tentunya memotivasi petani untuk mempertahankan dan memperluas lahan mereka. 

“Penjualan kakao dari perusahaan mitra sudah mencapai pasar Eropa dan Amerika Serikat, serta permintaan domestik yang tinggi,” jelasnya.

Jabatan Fungsional (Jafung) Penyuluh Disbun Berau, Syahrazar, menyampaikan bahwa berdasarkan surat keputusan (SK) Bupati Berau Nomor 490 Tahun 2023, terdapat 19 kampung yang ditetapkan sebagai kawasan pengembangan kakao. 

Pemkab Berau berkomitmen mendukung petani kakao untuk mempertahankan dan memelihara lahan mereka. 

“Luas lahan yang dijaga sekitar 500 hektare, namun belum semuanya didata. Tahun depan akan ada pendataan lagi,” ujarnya.

Syahrazar juga menambahkan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan program ini kepada para petani, dan mereka telah memberikan surat pernyataan bermaterai untuk siap mempertahankan lahan kakao. 

“Ini merupakan pelatihan kemitraan kakao pertama, biasanya pelatihan seperti ini diadakan untuk komoditas kelapa sawit. Tahun depan akan ada pelatihan serupa bagi kampung-kampung yang belum mendapat pelatihan,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah ini, Disbun Berau berharap dapat menjaga keberlanjutan lahan kakao dan mendukung kesejahteraan para petani di Kabupaten Berau. 

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar