Topikborneo, Samarinda – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) menilai pentingnya penerapan aturan yang lebih ketat untuk mengendalikan konten-konten negatif yang berpotensi merugikan generasi muda.
Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Madya di bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, menyatakan bahwa banyak pemuda kini mudah terpapar konten-konten yang kurang mendidik akibat penggunaan gadget tanpa batasan yang jelas.
Oleh karena itu, ia mendorong pemuda Kaltim untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan memilih konten yang bermanfaat bagi perkembangan pribadi mereka.
“Para pemuda harus lebih selektif dalam memanfaatkan gadget mereka. Konten negatif harus dihindari, dan mereka harus mampu melihat peluang positif dari teknologi yang ada. Tanpa regulasi yang jelas, mereka akan kesulitan memilih mana yang baik dan yang buruk,” ujar Hasbar.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim, Irwansyah, turut menyoroti perlunya segera disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran yang hingga kini belum terealisasi.
Menurutnya, lambatnya pengesahan RUU ini membuat konten negatif, seperti perjudian online, kekerasan, dan pornografi, semakin mudah diakses oleh masyarakat, terutama generasi muda.
“Setiap tahun RUU Penyiaran menjadi prioritas dalam Prolegnas, namun pengesahannya selalu tertunda. Ini membuat konten-konten negatif terus berkembang tanpa ada kendali yang jelas,” tandas Irwansyah.
Irwansyah menekankan, semakin cepat regulasi tersebut diterapkan, semakin terlindungi generasi muda dari dampak buruk media digital.
Baik Dispora Kaltim maupun KPID Kaltim berharap bahwa pengesahan RUU Penyiaran akan segera terlaksana. (Lisa)
