BERAU – Kampung Mapulu, yang terletak di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, saat ini dikategorikan sebagai salah satu kampung tertinggal.
Dalam upaya peningkatan statusnya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau menargetkan agar Mapulu dapat naik kelas menjadi kampung berkembang, sehingga tidak ada lagi kampung dengan status tertinggal di daerah tersebut.
Kepala DPMK Berau, Tentram Rahayu, mengakui bahwa berbagai upaya telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir.
Kerjasama dengan instansi lain juga dilakukan untuk menyediakan air bersih dan listrik di Kampung Mapulu.
Rencananya, air bersih akan direalisasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau dan diharapkan dapat digunakan oleh 34 kepala keluarga di sana pada pertengahan tahun mendatang.
“Insya Allah, Juli nanti air bersih sudah bisa didistribusikan kepada 34 kepala keluarga di sana,” jelas Tentram Rahayu.
Selain itu, bantuan listrik akan diberikan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim.
Pembangunan gedung sekolah di Kampung Mapulu telah selesai, tinggal melengkapi dengan guru yang akan diusulkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Berau.
Tentram Rahayu menyatakan bahwa permukiman warga, pembangunan gedung sekolah, dan pengelolaan dana desa (DD) sudah selesai, menjadikan Mapulu semakin lengkap dengan fasilitas-fasilitas tersebut.
Mereka juga mengelola dana karbon yang dapat digunakan untuk pembangunan lingkungan dan mitigasi bencana, seperti sanitasi.
“Kami sudah bekerja sama dengan beberapa instansi untuk menaikan status Indeks Desa Membangun (IDM) Kampung Malupu,” ujar Tentram Rahayu.
BPBD Berau juga berkomitmen untuk mendampingi Kampung Mapulu terkait mitigasi bencana, sehingga dapat menghindari bencana alam dan mengetahui titik rawan bencana.
Dengan akses jalan yang sudah bagus, DPMK Berau optimistis bahwa Mapulu bisa naik menjadi kampung berkembang, sehingga Kabupaten Berau dapat bebas dari kampung tertinggal pada tahun depan.
Sumber : Tribunkaltim.co
Editor Topik Borneo
