Samarinda, Topikborneo.com – Revitalisasi fisik Pasar Pagi Samarinda yang dimulai sejak November 2024 kini hampir rampung. Namun, masih ada beberapa fasilitas penting yang belum selesai, seperti eskalator, lift, dan pemisahan area untuk pedagang.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti pentingnya percepatan penyelesaian fasilitas pendukung serta kejelasan mengenai pembagian lapak bagi pedagang.
“Yang lebih penting, kita harus segera menata kembali sekitar 2.800 pedagang agar pasar ini bisa berfungsi optimal,” ujar Deni di Gedung DPRD Samarinda.
Proses pemindahan pedagang di Pasar Pagi Samarinda melibatkan dua instansi utama, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang bertanggung jawab atas pembangunan fisik dan Dinas Perdagangan (Disdag) yang mengurus sistem pembagian lapak.
Deni berharap kedua instansi ini dapat segera memberikan kepastian kepada pedagang mengenai jadwal dan mekanisme pemindahan mereka agar kegiatan pasar bisa segera berjalan normal.
Selain itu, Deni juga mengungkapkan bahwa keterlambatan proyek ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan desain pasar yang mempengaruhi tata letak dan masih adanya puluhan ruko yang menolak untuk dibebaskan.
“Dengan mengubah desain pasar pastinya mempengaruhi dan berdampak pada tata letak keseluruhan. Dan itu baik di bagian depan maupun di bagian belakang pasar,” tuturnya. (ADV DPRD SMD)