Samarinda, Topik Borneo – DPRD Kota Samarinda menilai perlunya inovasi dalam pengelolaan sampah untuk mengatasi persoalan yang terus berulang setiap tahun. Salah satu langkah yang tengah dipertimbangkan pemerintah adalah penerapan teknologi insinerator di 10 kecamatan.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyatakan bahwa langkah tersebut bisa menjadi solusi konkret dalam mengurangi tumpukan sampah harian kota.
“Itu bisa mengurangi sepertiga sampah harian kota. Ini langkah nyata yang patut didukung,” ungkap Deni.
Insinerator yang akan digunakan diklaim ramah lingkungan karena minim polusi dan tidak menimbulkan kebisingan. Sisa pembakarannya juga bisa dimanfaatkan untuk membuat paving block.
Setiap unit ditargetkan mampu mengolah 10 ton sampah per hari, dan bila berjalan sesuai rencana, pengurangan 100 ton sampah per hari bisa dicapai mulai November 2025.
Namun demikian, Deni mengingatkan agar Pemkot Samarinda dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) belajar dari kasus serupa di daerah lain.
Ia mencontohkan Kota Bekasi yang sempat mengalami pencemaran akibat penerapan teknologi pengolahan sampah yang kurang optimal.
“Kami ingin tahu bagaimana anggaran bisa diarahkan untuk solusi yang lebih efektif,” tuturnya. (ADV SMD)
