Samarinda – Penundaan pembukaan kembali Pasar Pagi Samarinda setelah proses revitalisasi mendapat sorotan dari DPRD Kota Samarinda. Anggota Komisi III, Rohim, meminta pemerintah kota segera menepati janji untuk memulihkan aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.
Menurut Rohim, sebelumnya Pemkot telah menjanjikan bahwa Pasar Pagi akan kembali dibuka pada akhir tahun 2024. Namun hingga pertengahan 2025, pedagang masih belum dapat kembali berjualan secara normal, sementara kondisi ekonomi mereka terus terdampak.
“Semoga segera dibuka, karena sebelumnya Pemkot sudah menjanjikan sebenarnya 2024 akhir kan, kemudian karena ada kendala teknis dan segala macam, kemudian mundur, tapi Pemkot harus memahami bahwa kondisi pedagang itu mengeluhkan terjadinya penurunan omset dan segala macam itu harus jadi perhatian,” ujar Rohim, Jumat (20/06/2025).
Ia juga menyoroti situasi ekonomi nasional yang sedang mengalami tekanan. Dalam kondisi seperti ini, menurutnya, pemerintah daerah perlu mengambil kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha lokal, termasuk pedagang pasar.
“Apalagi kondisi global nasional ekonomi kita lagi dikontrasi, sehingga pemerintah harus betul-betul mempertimbangkan kebijakan-kebijakan yang bisa memberikan keluwesan dan kemudahan bagi pelaku usaha di daerah kita,” tambahnya.
Rohim menegaskan bahwa percepatan pembukaan kembali Pasar Pagi bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagian dari upaya membangun kembali ekosistem usaha rakyat.
“Salah satunya adalah mengembalikan ekosistem usaha yang ada di Pasar Pagi itu sesegera mungkin. Intinya ini Pasar Pagi harus kembali bisa beroperasi normal seperti sedia kala,” tutupnya. (Nis/ADV DPRD KOTA SAMARINDA)
