Samarinda – DPRD Kota Samarinda menyoroti longsor yang terjadi di lereng kanan pintu masuk Terowongan Selili di Jalan Sultan Alimuddin, Senin (12/05/2025) sekitar pukul 09.30 WITA. Longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kota sejak dini hari.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengatakan bahwa posisi inlet atau pintu masuk terowongan memang sudah menjadi perhatian karena kerawanannya.
“Kemarin saat sidak, kami sudah memberikan catatan terkait posisi inlet yang sangat rawan longsor, apalagi berpotensi membahayakan orang yang melintas,” ujar Deni di Samarinda, Kamis (15/05/2025).
Deni juga menyampaikan bahwa intensitas hujan pada hari kejadian meningkat tajam, dari biasanya 35-50 mililiter per detik menjadi 135 mililiter per detik, atau naik 2 sampai 3 kali lipat.
“Peningkatan intensitas hujan ini menyebabkan kikisan tanah pada lereng di sekitar inlet, yang kemudian memicu longsor,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah kota segera melakukan penanganan untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak membahayakan masyarakat.
“Penanganan cepat sangat penting agar risiko longsor tidak kembali terjadi,” pungkasnya. (ADV SMD)