JAKARTA – Electronic Arts (EA) baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di studio pembuat game F1, Codemasters. Meskipun EA telah mengonfirmasi kabar ini, mereka tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai jumlah karyawan yang terkena pemangkasan.
Pekerja dari studio berbasis di Inggris ini dikabarkan terkena PHK sebagai bagian dari “perubahan organisasi berskala kecil” yang dilakukan oleh EA.
Dalam pernyataannya, EA menyatakan bahwa perusahaan terus berubah untuk memberikan permainan dan layanan yang luar biasa kepada pemain, sehingga terkadang perubahan organisasi diperlukan untuk menyelaraskan tim dan sumber daya.
EA, yang membeli Codemasters pada 2021 dengan harga USD 1,2 miliar, berencana untuk memberikan dukungan kepada karyawan yang terkena dampak PHK di perusahaan pengembang F1 2023 dan EA Sports WRC.
Pada tahun 2023, Codemasters merilis dua game balap, yaitu F1 2023 pada bulan Juni dan EA Sports WRC pada bulan November. Meskipun demikian, keduanya dilaporkan tidak berhasil secara komersial.
Sebelumnya, EA juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja sekitar 6 persen karyawan atau sekitar 780 orang pada bulan April 2023.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari rencana restrukturisasi yang mencakup peninjauan terhadap strategi investasi dan pengurangan ruang kantor.
EA sebelumnya mencatatkan sejumlah perubahan dalam struktur organisasinya, termasuk penggabungan tim pengembang di Codemasters Cheshire dengan Criterion Games untuk menciptakan studio besar yang menggarap Need for Speed Unbound. Namun, permainan ini tidak berhasil mencapai keberhasilan di pasaran.
Selain EA, beberapa perusahaan teknologi lain juga telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja sebagai tanggapan terhadap kondisi ekonomi yang berubah.
Sumber : Liputan6.com
Editor Topik Borneo