Topik Borneo – PT Meranti Anggun Perkasa (MAP) menyatakan kesiapannya menanggung seluruh kerugian warga terdampak dalam insiden yang terjadi pada 23 April 2025 lalu. Hal ini ditegaskan langsung oleh Direktur PT Meranti Anggun Perkasa, Muhammad Syarif Lapepo, dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Senin (28/4).
Menurut Syarif, perusahaan akan bertindak cepat untuk memperbaiki kerugian yang dialami warga. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa proses perbaikan terhadap 24 unit kendaraan roda dua dan empat rumah milik warga akan segera dilakukan.
“Insyaallah dari pihak perusahaan akan mengganti kerugian dan melakukan perbaikan terhadap korban insiden yang terjadi pada tanggal 23 April,” ujar Syarif.
Sebagai langkah awal, PT Meranti Anggun Perkasa telah menunjuk tiga unit bengkel resmi untuk menangani kerusakan kendaraan. Sementara untuk perbaikan rumah warga, tim tenaga kerja khusus (man power) telah disiapkan dan dijadwalkan mulai bekerja keesokan harinya.
Perusahaan juga menegaskan komitmennya terhadap kualitas perbaikan. Jika kendaraan tidak memungkinkan diperbaiki, maka perusahaan akan mengganti dengan unit sejenis sesuai spesifikasi. “Kalau memang tidak bisa diperbaiki, mau tidak mau kita akan mencari spesifikasi kendaraan yang setara,” tambah Syarif.
Terkait kendaraan Toyota Hilux yang digunakan saat insiden, Syarif menekankan bahwa penggunaan mobil tersebut berada di luar jam kerja resmi perusahaan. Ia juga membenarkan bahwa ada empat karyawan yang diduga terlibat langsung dalam insiden tersebut.
Menanggapi keterlibatan karyawan, PT Meranti Anggun Perkasa mengambil sikap tegas dengan memberikan sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada keempatnya.
“Ya, terduga empat karyawan PT. Nanti akan di-terminate,” tegasnya.
Syarif berharap langkah cepat dan transparan ini dapat mempercepat pemulihan situasi serta menjaga kepercayaan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat melihat bahwa kami bertanggung jawab sepenuhnya,” tutupnya.