SAMARINDA – Matcha, teh bubuk hijau asal Jepang, telah menjadi tren yang sangat populer di kalangan kawula muda di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa matcha tidak hanya menjadi minuman favorit para generasi milenial, tetapi juga memiliki sejarah yang kaya dan unik?
1. Asal Usul yang Menarik: Matcha sebenarnya tidak sepenuhnya berasal dari Jepang. Pada akhir abad ke-12, matcha pertama kali dibawa ke Jepang dari China. Proses pembuatannya melibatkan daun teh yang dipanggang dan dihancurkan.
Orang Jepang kemudian mengembangkan teknik untuk menanam pohon teh matcha di antara jerami, yang menghasilkan rasa matcha yang lebih baik.
2. Minuman Para Samurai: Ternyata, minuman matcha bukanlah hal baru bagi generasi milenial. Pada abad ke-13, para Samurai menggunakan matcha untuk membantu menenangkan tubuh dan pikiran mereka, membantu mereka bersiap untuk pertempuran.
Para Samurai bahkan diatur untuk mempelajari cara menyeduh dan mengonsumsi matcha sebagai bagian dari latihan mereka.
3. Cairan Meditasi: Matcha telah lama digunakan dalam praktik meditasi. Komponen alami di dalam matcha membantu menenangkan tubuh dan pikiran, memberikan sensasi relaksasi yang mirip dengan meditasi.
Itulah mengapa matcha sering digunakan dalam praktik yoga dan meditasi modern.
4. Karakteristik Khusus: Proses pembuatan matcha membutuhkan perhatian khusus. Daun teh yang dihancurkan membuat matcha memerlukan alat khusus, seperti chasen, untuk meraciknya.
Hal ini menjadikan matcha sebagai satu-satunya jenis teh yang membutuhkan teknik khusus untuk penyeduhan.
5. Ramuan Dewa yang Menyehatkan: Selain rasanya yang lezat, matcha juga kaya akan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Konsumsi matcha secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit, menurunkan kolesterol, serta membantu dalam program penurunan berat badan.
Dengan sejarahnya yang kaya dan manfaat kesehatannya yang luar biasa, tidak mengherankan bahwa matcha terus menjadi minuman yang digemari oleh berbagai kalangan, dari para Samurai hingga generasi milenial saat ini.
Sumber : Detik.com
Editor Topik Borneo