TENGGARONG – Untuk pertama kalinya dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, pemerintah setempat berkolaborasi dengan Komunitas Pelem Indie Tenggarong (KOPI) untuk memproduksi film singkat berbahasa Jawa dan Kutai bertajuk “Maluhu Menggapai Cita”. Film ini mengangkat sejarah Maluhu pada masa transmigrasi pemerintah tahun 1970.
Film pendek ini ditayangkan pertama kali pada HUT ke-54 Maluhu pada Rabu (21/5) malam. Ratusan warga lintas generasi menonton dengan antusias, menyaksikan perjuangan pendahulu mereka dari Pulau Jawa yang datang ke Tenggarong untuk mengadu nasib.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengatakan bahwa film ini merupakan karya anak-anak lokal, dengan inisiatif dari putra Maluhu yang tinggal di RT 12.
“Kami ingin mengenalkan generasi muda kepada pengorbanan dan perjuangan para pendahulu yang mengikuti program transmigrasi pemerintah pusat dari Pulau Jawa ke Kutai, tepatnya di kampung Maluhu,” jelas Joko.
Film ini menceritakan kisah sepasang suami istri dari Pulau Jawa yang mengikuti program transmigrasi ke tanah Kutai.
Mereka menempuh perjalanan panjang dan penuh perjuangan ketika tiba di kampung Maluhu yang saat itu masih hutan belantara.
Film ini memperlihatkan pengorbanan dan kegigihan para transmigran dalam membangun kehidupan baru di Maluhu.
“Film ini kisah nyata salah satu pasangan transmigran yang ada di Maluhu. Jadi luar biasa perjuangannya mulai dari Jawa kehidupannya seadanya. Dijanjikan ikut trans dan sampai sini begitu keadaannya,” jelas Joko.
Film pendek ini memiliki masa produksi sekitar dua pekan dan durasi sekitar 19 menit. Disutradarai oleh Iqbaldi Taruna bersama KOPI, film “Maluhu Menggapai Cita” melibatkan banyak putra-putri Tenggarong dengan lokasi syuting di Maluhu. Film ini berhasil memperkenalkan kemajuan Maluhu sejak masa transmigrasi hingga sekarang.
“Kami harap dengan film yang mengangkat kisah inspiratif ini, generasi muda dapat memahami dan menghargai sejarah Maluhu serta meneruskan cita-cita para pendahulu untuk membangun desa,” harap Joko..
Editor Topik Borneo
