TANJUNG REDEB – Dalam upaya meningkatkan transparansi dan memastikan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Sosial Berau berencana memberikan label khusus pada rumah penerima program bansos atau keluarga yang masuk dalam kategori miskin.
Wacana pelabelan ini telah muncul beberapa waktu lalu dan masih dalam tahap pembahasan untuk diimplementasikan.
Kepala Dinas Sosial Berau, Iswahyudi, menyatakan bahwa pelabelan ini bertujuan untuk menciptakan transparansi terkait penerimaan bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai, dan bantuan lainnya.
“Memang ada usulan itu, apakah kita akan berani atau tidak,” kata Iswahyudi.
Dengan memberikan label seperti “kami keluarga miskin penerima program” pada tembok atau dinding bagian depan rumah penerima bansos, diharapkan masyarakat dapat lebih jelas dan terbuka mengenai penerimaan bantuan yang diterima.
Meskipun wacana ini masih dalam tahap penggodokan, Iswahyudi menyampaikan bahwa labelisasi tersebut dapat berfungsi sebagai langkah antisipasi agar masyarakat yang tidak memenuhi kriteria tidak berusaha memanipulasi untuk mendapatkan bantuan.
“Pelabelan ini sebetulnya menjadi salah satu strategi untuk meminimalisir orang-orang yang tidak jujur dalam mengklaim status miskin hanya untuk memperoleh bantuan,” terangnya.
Lebih lanjut, Iswahyudi menekankan bahwa pelabelan ini juga dapat menghilangkan stigma dan rasa malu terkait kondisi keuangan, mengingat label ini ditempatkan setelah proses verifikasi oleh petugas.
Walaupun beberapa pihak mungkin merasa skeptis terhadap ide pelabelan ini, Pemerintah Berau yakin bahwa langkah ini dapat membantu mengidentifikasi warga pra-sejahtera dan memonitor penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
Meskipun pelabelan ini masih dalam proses pemikiran, keputusan akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat positif dalam penyaluran bantuan sosial di Kabupaten Berau.
Pemerintah Berau berharap bahwa dengan memberikan label khusus pada rumah penerima bansos, dapat menciptakan sistem yang lebih efisien dan akurat dalam menyalurkan bantuan sosial kepada mereka yang membutuhkan, sekaligus membantu menghapus stigma negatif terkait kondisi miskin.
Wacana ini mencerminkan upaya pemerintah daerah untuk terus berinovasi dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sumber : Tribunkaltim.co
Editor Topik Borneo