spot_img

Gus Mus Ingatkan Masyarakat: Jangan Sampai ‘Eror’ Saat Terlibat Politik Praktis, Akal dan Nurani Terpengaruh

SEMARANG – Ulama dan budayawan terkemuka, KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus, memberikan pesan bijak kepada masyarakat dalam menghadapi situasi politik yang semakin memanas.

Gus Mus menekankan agar masyarakat tidak terjebak dalam eforia politik yang berlebihan, terutama menjelang pemilihan umum lima tahunan.

Gus Mus menyampaikan pesannya saat melakukan silaturahmi kebudayaan di TBRS Semarang pada Jumat (12/1/2024) tengah malam.

Ia mengingatkan agar eskalasi politik tidak membuat masyarakat terlalu terpengaruh sehingga akal budi dan nurani terabaikan.

“Eskalasi politik begitu terlalu kencang, jadi masyarakat digiring seolah-olah pilpres, pileg, kayak sekarang ini saja lah, padahal ini kan lima tahunan. Kalau menyikapi terlalu berlebih-lebihan, nanti akal budi dan nurani kita itu lewat, nggak bisa mikir karena terlalu ke sana,” kata Gus Mus.

Menurut Gus Mus, mengungkapkan dukungan terhadap calon presiden atau legislatif adalah hal yang wajar, namun, ia menekankan pentingnya menjaga sikap yang baik.

Ia menyarankan agar masyarakat tidak hanya memuji calon yang mereka dukung tetapi juga menghormati calon yang didukung orang lain. Hal ini diharapkan dapat mencegah perpecahan dan mempertahankan persatuan setelah pemilu selesai.

“Kalau hanya saya memuji yang saya dukung, sampeyan memuji yang sampeyan dukung nggak masalah. Tapi kalau saya tidak hanya mendukung yang saya dukung tapi sambil menjelek-jelekan yang sampeyan dukung, itu persoalan,” tegas Gus Mus.

Lebih lanjut, Gus Mus menegaskan bahwa dirinya tidak dapat ditarik-tarik oleh pihak manapun untuk memberikan dukungan politik praktis.

Ia menekankan bahwa jika ada upaya untuk mendekatinya dengan maksud tersebut, pihak tersebut akan mundur dengan sendirinya karena semua pihak mengetahui bahwa Gus Mus tidak bisa dipengaruhi.

“Saya nggak bisa ditarik-tarik kemana-mana. Jadi kalau ada yang klaim narik saya, akan diguyu wong akeh (ditertawakan banyak orang), karena sudah tahu, karena saya nggak bisa ditarik-tarik oleh siapa pun kecuali sama seniman karena seniman nggak pakai neko-neko kan, dia pake rasa saja,” jelas Gus Mus.

Meskipun mengakui bahwa kesalahan (eror) dapat terjadi kepada siapa pun, termasuk seniman, Gus Mus mendorong masyarakat untuk tidak terjebak dalam situasi ‘eror’ terutama dalam menyikapi politik.

Ia berharap agar tahun politik ini tidak hanya menjadi sumber ketegangan, melainkan juga momentum untuk membangun kesatuan dan menjaga kedamaian.

Sumber : Detik.com 

Editor Topik Borneo 

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar