Samarinda, Topikborneo.com – Harga minyak subsidi di Kota Samarinda mengalami lonjakan hingga Rp20.000 per liter, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp11.700 per liter.
Viktor Yuan menilai lemahnya pengawasan dan keterlambatan respons pihak terkait sebagai penyebab utama kenaikan harga minyak subsidi tersebut.
“Kenapa pengawasan baru dilakukan setelah harga melonjak drastis? Seharusnya pengendalian harga sudah diterapkan sejak awal. Kami akan meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memberikan klarifikasi terkait masalah ini,” ujar Viktor, Jumat (14/03/2025).
Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya lebih proaktif dalam mengawasi distribusi minyak subsidi agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Jika pengawasan tetap lemah, dikhawatirkan lonjakan harga tersebut akan terus terjadi dan membebani masyarakat.
“Kami baru mendapatkan informasi terkait kenaikan harga ini, dan tentu akan melakukan pengawasan yang lebih ketat agar tidak terjadi penyimpangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia meminta agar distribusi minyak subsidi diperketat, terutama pada tingkat pengecer, agar harga tetap sesuai dengan ketetapan pemerintah dan masyarakat tidak dirugikan. (ADV DPRD SMD)