Topik Borneo – Kemenangan di depan mata Persib Bandung saat menghadapi Borneo FC Samarinda sirna oleh gol roket dari penyerang asal Argentina Mariano Peralta.
Hasil Borneo FC vs Persib Bandung berkesudahan 2-2 pada laga pekan ke-28 Liga 1 2024-2025, Jumat (11/4/2025) di Stadion Segiri, Samarinda.
Mariano Peralta jadi pahlawan bagi Borneo FC dengan dua gol fantastis dari luar kotak penalti.
Gol-gol tersebut datang secara identik di mana ia memotong dari sisi luar ke dalam sebelum melepas tendangan roket menembus gawang kawalan Kevin Ray Mendoza.
Pemain didikan akademi San Lorenzo tersebut itu membuka keunggulan tuan rumah pada menit ke-28.
Jelang turun minum, Persib menyamakan skor lewat tendangan penalti Tyronne del Pino menit ke-44.
Persib berbalik unggul lewat gol Tyronne yang kembali menggetarkan gawang Borneo yang dikawal Nadeo Argawinata (51′).
Kemenangan hampir di depan mata milik Persib sirna ketika Peralta kembali melesakkan tendangan roket yang terlambat ditutup Henhen Herdiana dan Nick Kuipers pada menit ke-86.
Tendangan pemain 27 tahun itu meluncur mulus ke gawang Mendoza untuk kedua kalinya.
Peralta bahkan hampir mencetak hattrick dengan situasi serupa pada injury time laga yang masih bisa dihalau kepala bek Maung Bandung Gustavo Franca.
Pemain berusia 27 tahun tersebut kini telah membukukan enam gol dan delapan assist di Liga 1 2024-2025.
Seusai laga, pelatih Persib Bojan Hodak mengaku sudah memperingatkan pemainnya untuk berhati-hati kepada pergerakkan Peralta yang punya kekuatan kaki kanan.
Sayangnya, anak-anak asuhnya tak cukup belajar dari analisis yang sudah bersama-sama dipelajari jelang laga.
“Kami sudah tahu sebelumnya, kami juga sudah sampaikan, jadi jelas kami tidak belajar dari video yang sudah ditunjukkan,” sebut Hodak.
“Kami tahu bahwa Peralta akan terus-menerus masuk dengan kaki kanan. Tapi dua kali kami tidak membloknya,” terang Hodak.
Pelatih asal Kroasia tersebut menyoroti garis pertahanan Maung Bandung.
Namun, secara keseluruhan pertahanan Pangeran Biru sebenarnya mampu terorganisir dan gagal membuat Pesut Etam mencetak gol di dalam kotak penalti.
“Jadi dari segala sisi, kami juga mungkin bertahan terlalu dalam. Inilah sebabnya kenapa kesalahan-kesalahan seperti ini terjadi,” papar Hodak.
“Meskipun secara keseluruhan pertahanan cukup baik, tapi dalam dua situasi itu dia mencetak dua gol luar biasa. Saya rasa sepanjang musim pun dia belum mencetak gol seperti itu,” sesal Hodak.