JAKARTA – KALYAN Chaubey, presiden Federasi Sepakbola India (AIFF), mendesak FIFA dan AFC untuk menyelidiki gol kontroversial yang dicetak oleh Qatar dalam kemenangan mereka melawan India pada matchday terakhir Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa 11 Juni 2024 malam. Chaubey bahkan meminta FIFA dan AFC untuk memberikan kompensasi olahraga kepada India, meskipun belum dijelaskan secara rinci apa bentuk kompensasi tersebut.
Dalam pertandingan tersebut, Timnas Qatar berhasil menang 2-1 atas India.
KALYAN Chaubey menyatakan bahwa India telah mengirim surat kepada Ketua Kualifikasi FIFA, Kepala Wasit AFC, Ketua Kompetisi AFC, dan komisaris pertandingan mengenai kesalahan pengawasan yang menyebabkan India gagal lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Kami meminta pejabat terkait untuk melakukan penyelidikan secara keseluruhan dan mendesak mereka untuk menyoroti kemungkinan kami mendapatkan kompensasi olahraga guna mengantisipasi ketidakadilan. Kami optimistis FIFA dan AFC segera mengambil langkah strategis,” kata Chaubey, dikutip dari akun X Timnas India, @IndianFootball.
Pada malam pertandingan, India menghadapi Qatar di markas lawan dalam laga pamungkas Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. India harus menang untuk melaju ke babak selanjutnya.
Namun, gol kontroversial terjadi pada menit ke-73 ketika bek Qatar Youssef Ayman mencetak gol penyama kedudukan. Bola tersebut diduga telah keluar lapangan sebelum kembali ditarik oleh bek Qatar, Hashmi Al Hussain, dan akhirnya disahkan oleh wasit asal Korea Selatan, Kim Woo-sung.
Kemudian, Qatar memastikan kemenangan 2-1 melalui gol Ahmed Al-Rawi, yang membuat mereka lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sebagai juara Grup A. Sementara India harus puas finis di posisi ketiga Grup A dengan lima poin, terpaut dua poin dari Kuwait di posisi kedua. Jika India menang atas Qatar, mereka yang akan lolos ke babak ketiga.
Kalyan Chaubey berharap bahwa FIFA dan AFC akan mengambil tindakan terhadap insiden ini untuk memastikan keadilan dalam kompetisi internasional.
Editor Topik Borneo
