DAMASKUS – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, menyatakan bahwa Iran akan menentukan strategi pembalasan terhadap Israel setelah konsulat Iran di Damaskus, Suriah, diserang pada Senin (1/4/2024).
Menurut laporan, Israel telah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran atas serangan terhadap konsulat Iran.
Saat menghadiri pemakaman Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi di Isfahan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, pada Sabtu (6/4/2024), menyatakan bahwa “kami akan menentukan cara balasan, dan musuh akan menyesal atas tindakannya.”
Bagheri menekankan bahwa Israel menyadari bahwa negara itu tidak akan bertahan lama dan hampir hancur.
Lebih lanjut, Bagheri menyatakan bahwa Operasi Banjir Al-Aqsa oleh Hamas telah mengubah situasi di mana Israel tidak dapat memperbaiki keadaannya, terutama setelah Perlawanan mengalami kerugian besar dan menawan banyak orang.
Bagheri menegaskan bahwa entitas pendudukan sedang terperangkap dalam rawa perang di Gaza, di mana mereka tidak dapat mundur atau melanjutkan.
Pernyataan ini disampaikan Bagheri dalam prosesi pemakaman di Isfahan untuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan enam penasihat lainnya dari Korps Garda Revolusi Islam yang menjadi korban dalam serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus.
Serupa dengan itu, Amerika Serikat (AS) dan Israel saat ini dalam keadaan siaga tinggi dan bersiap menghadapi potensi serangan “signifikan” yang mungkin dilakukan oleh Iran dalam minggu mendatang.
Serangan tersebut diprediksi akan menargetkan aset-aset Israel atau Amerika di wilayah tersebut sebagai respons atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus.
Pejabat senior Amerika dan Israel percaya bahwa serangan Iran “tidak dapat dihindari” dan sedang mengoordinasikan upaya mereka untuk mempersiapkan diri menghadapinya.
Mereka mengantisipasi bahwa respons Iran dapat mengancam aset dan personel AS dan Israel, dan saat ini, tidak ada informasi pasti tentang kapan atau bagaimana Iran berencana melakukan serangan balasan.
Editor Topik Borneo
