UJOH BILANG – Kakao menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Produksi pertanian ini diharapkan mengalami hilirisasi.
Hal ini diungkapkan oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat (Asisten I) Agustinus Teguh Santoso, pada Minggu (28/4/2024).
Agustinus menyatakan bahwa Pemkab Mahulu terus meningkatkan kualitas produksi kakao melalui Dinas Pertanian.
Selain itu, pemerintah setempat bekerja sama dengan United States Agency for International Development Sustainable Environmental Governance Across Regions (USAID SEGAR), lembaga pembangunan internasional dari Amerika Serikat yang memberikan bantuan di bidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan, terutama dalam pembinaan petani, manajemen kebun, dan pengolahan kakao untuk menghasilkan produk berkualitas.
Teguh mengungkapkan kekhawatiran terhadap harga pasar pasca panen kakao, yang sering ditawarkan dengan harga rendah oleh tengkulak, meskipun kakao Mahulu telah diuji dan diakui sebagai kualitas unggul dan super.
“Namun, seringkali dunia luar tidak menyadarinya. Misalnya, kakao diambil dan dijual di luar Mahulu, kemudian diolah di tempat lain dan diakui berasal dari sana, padahal sebenarnya dari Mahulu. Kakao Mahulu adalah yang terbaik,” jelasnya.
Dia menyatakan harapan untuk melakukan hilirisasi, dengan tidak hanya menjual kakao mentah tetapi juga mengolahnya menjadi bahan baku untuk coklat. Dia juga mengusulkan pendirian pabrik coklat di Mahulu seperti di negara tetangga Malaysia, di mana coklat merupakan industri rumah tangga.
“Jika produksi kakao berkualitas, kami akan melanjutkan langkah hilirisasi untuk meningkatkan nilai ekonomi di Mahulu,” tambah Teguh.
Editor Topik Borneo
