JAKARTA – Fenomena Avatar 2: The Way of Water terus menjadi perbincangan hangat di kalangan penonton, khususnya karena ide utamanya ternyata terinspirasi dari kehidupan penduduk asli suku Bajo di Indonesia.
Sutradara James Cameron mengungkapkan bahwa suku fiksi yang dikenal sebagai Metkayina, yang mendominasi dunia bawah laut di Pandora, merupakan interpretasi dari suku Bajo yang berdiam di perairan Indonesia.
Film sekuel dari Avatar, yang telah menjadi film terlaris, saat ini sedang ditayangkan di bioskop-bioskop di seluruh dunia, dan menerima respons positif dari para penggemar film.
Dengan total durasi 197 menit, film ini tidak hanya memukau penonton dengan efek visualnya yang luar biasa, tetapi juga menyampaikan pesan semangat menjaga keseimbangan alam.
James Cameron, sutradara Avatar 2, mengungkapkan inspirasinya melalui wawancara dengan National Geographic di YouTube.
“Semangat menjaga keseimbangan alam yang ditemuinya saat mempelajari suku air Indonesia juga dibawa ke dalam film,” kata Cameron.
Ia mengamati dan memahami kehidupan suku Bajo di perairan Indonesia sebagai contoh harmoni dengan alam yang kemudian diintegrasikan ke dalam narasi filmnya.
“Di Indonesia ada suku laut yang tinggal di rumah panggung dan tinggal di rakit. Dan kami melihat beberapa desa memiliki saluran air yang menggunakan arsitektur kayu lokal,” tambahnya.
Pemilihan setting yang terinspirasi dari kehidupan nyata ini memberikan kedalaman dan autentisitas pada cerita fiksi Avatar 2, menciptakan pengalaman sinematik yang lebih dekat dengan kehidupan nyata.
Dengan adanya keterlibatan unsur budaya Indonesia dalam Avatar 2, diharapkan film ini tidak hanya menjadi hiburan visual, tetapi juga memberikan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Kesuksesan Avatar 2 The Way of Water secara global juga menjadi salah satu bentuk apresiasi terhadap keragaman kultural yang dapat menginspirasi karya seni dunia.
Sumber : Persepsinews.com
Editor Topik Borneo