MAHULU – Jembatan Long Melaham (Lome) di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antarkecamatan, tetapi juga diharapkan menjadi ikon ibu kota kabupaten dan daya tarik wisata di kawasan tersebut.
Diresmikan bersamaan dengan Hari Jadi ke-10 Kabupaten Mahulu pada Desember 2023 oleh Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, keberadaan jembatan ini dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan ekonomi masyarakat setempat.
Sebelum adanya Jembatan Lome, mobilitas sosial masyarakat terutama yang hendak berkunjung ke Ujoh Bilang terbatas karena mereka harus menyeberangi sungai menggunakan kapal feri.
Dengan hadirnya jembatan ini, aksesibilitas menjadi lebih mudah dan mobilitas meningkat, memberikan dampak positif terhadap ekonomi kerakyatan.
Namun, untuk menjadikan Jembatan Lome sebagai simbol suatu wilayah dan daya tarik wisata, diperlukan persiapan yang matang.
Kepala Disparpora Mahulu, Yason Liah, menekankan perlunya sarana dan prasarana pendukung yang memadai agar jembatan ini nyaman dikunjungi.
“Jembatan Lome yang baru saja berdiri sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terlebih dalam hal upaya peningkatan ekonomi kerakyatan,” ujar Yason.
Objek wisata juga harus memiliki nilai estetika yang menarik bagi pengunjung, sehingga pengembangan sarana seperti home stay atau penginapan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan interaksi antara pengunjung dengan masyarakat setempat.
“Bahkan mungkin kalau itu menjadi destinasi wisata di suatu kecamatan maka akomodasi tentunya sudah tersedia,” sebut Yason lagi.
Penataan yang baik dan even-even yang saling mendukung di sekitar Jembatan Lome dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.
Dengan upaya bersama ini, diharapkan Jembatan Lome dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi Kabupaten Mahakam Ulu.
Sumber : Korankaltim.com
Editor Topik Borneo