BALIKPAPAN – Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur Pasca Kehadiran IKN Dibahas di FGD Universitas Balikpapan
Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur menjadi topik utama dalam Fokus Group Discussion (FGD) bertema Transformasi Ekonomi Kalimantan Timur Pasca Kehadiran IKN, yang dilaksanakan di Universitas Balikpapan pada Rabu (15/5/2024).
Wakil Ketua DPD RI Mahyudin yang hadir pada acara ini menyoroti ketergantungan ekonomi Kalimantan Timur pada sektor pertambangan yang menyumbang 53 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Ketergantungan pada tambang ini harus diantisipasi. Jika tambang habis, Kaltim harus siap dengan alternatif lain,” kata Mahyudin.
Sumber daya alam seperti tambang dan galian perlu diimbangi dengan pengembangan sumber daya manusia yang prioritas. Mahyudin mencontohkan negara-negara seperti Singapura dan Swiss yang tidak memiliki sumber daya alam namun mampu menguasai pasar global.
“Singapura bisa menjadi negara pengekspor minyak mentah, padahal mereka tidak memiliki sumber minyak. Mereka membeli sumur minyak dari Azerbaijan dan mengontraknya. Begitu Indonesia ingin membeli minyak di Azerbaijan, mereka harus membelinya dari Singapura,” jelas Mahyudin.
Begitu juga dengan Swiss yang tidak memiliki tambang emas namun bisa menjadi negara pengekspor emas terbesar di Eropa. “Swiss hanya memurnikan emas yang belum murni dan kemudian mengekspornya ke berbagai negara. Emas dari Swiss dikenal sangat murni,” tambahnya.
Mahyudin optimistis bahwa IKN akan membawa banyak manfaat bagi Kalimantan Timur, seperti peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Ia mendorong pengembangan kota-kota modern di sekitar IKN untuk memaksimalkan manfaat dari pemindahan ibu kota tersebut.
Menanggapi kekhawatiran bahwa IKN akan mengabaikan daerah sekitarnya, Mahyudin menegaskan bahwa fokus awal memang pada pembangunan infrastruktur dasar IKN, namun daerah penyangga akan mendapatkan perhatian berikutnya.
“Pemerintah provinsi harus proaktif dalam melobi dan mencari peluang, bukan hanya menunggu,” ucapnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kalimantan Timur, Rendi S. Ismail, mengharapkan mahasiswa dapat memberikan masukan konstruktif selama FGD ini.
“Semoga mahasiswa mendapatkan wawasan lengkap mengenai transformasi ekonomi Kaltim pasca kehadiran IKN,” harap Rendi.
Editor Topik Borneo