TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menghadapi lonjakan kasus kekerasan seksual, terutama yang menimpa anak-anak di bawah umur.
Dalam mengatasi permasalahan ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar melalui UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) berupaya memberikan perlindungan dan bantuan kepada korban.
Kepala UPT P2TP2A Kukar, Faridah, menyampaikan bahwa masyarakat kini memiliki kesadaran yang lebih tinggi dalam melaporkan kasus kekerasan seksual.
Meskipun pada masa lalu, masyarakat menganggapnya sebagai aib, kini mereka dapat mengadu kepada UPT P2TP2A yang siap memberikan perlindungan dan pendampingan.
“Pengetahuan masyarakat dulu menganggap ini adalah aib. Tapi sekarang mereka bisa mengadu ke kami, yang bisa melindungi dan mendampingi,” ujar Faridah.
Beberapa kasus kekerasan seksual terjadi di Kecamatan Tenggarong Seberang dan Loa Janan.
Faktor-faktor seperti perkembangan wawasan masyarakat, pengaruh internet, dan media sosial yang tidak terkontrol dapat memengaruhi terjadinya kekerasan seksual, terutama pada anak di bawah umur.
UPT P2TP2A Kukar telah menangani 155 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang tahun 2023.
Mayoritas kasus melibatkan persetubuhan terhadap anak di bawah umur, dan pelaku sering kali merupakan orang terdekat korban.
Namun, banyak korban yang enggan melapor, dan inilah mengapa P2TP2A memerlukan pendampingan dan pendekatan khusus.
Faridah menekankan bahwa P2TP2A memberikan respon cepat terhadap setiap laporan kasus kekerasan seksual.
Mereka juga aktif melakukan pendampingan dan sosialisasi di masyarakat untuk menghilangkan ketakutan melaporkan kasus kekerasan.
Dia mengajak para korban dan keluarga korban untuk tidak ragu-ragu melaporkan kasus tersebut.
“Jangan membiarkan pelaku kekerasan seksual berkeliaran dan bebas kemana pun,” tandas Farida.
Upaya P2TP2A Kukar ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi korban kekerasan seksual, sambil menggalakkan kesadaran masyarakat untuk melibatkan diri dalam melawan kekerasan seksual, terutama pada anak-anak.
Sumber : Prokal.co                                  Â
Editor Topik Borneo