PENAJAM – Polres Penajam Paser Utara (PPU) mengantisipasi potensi peningkatan kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Sepaku.
Kapolres PPU AKBP Supriyanto menyatakan bahwa keberadaan IKN di Kecamatan Sepaku juga dapat memicu terjadinya kriminalitas, terutama dalam hal penyalahgunaan narkoba. Dengan ribuan pekerja proyek IKN yang memasuki wilayah Kecamatan Sepaku, kemungkinan terjadinya peredaran narkoba semakin meningkat.
“Kecamatan Sepaku menjadi lokasi IKN, dimana banyak masyarakat yang datang ke sana untuk bekerja maupun kepentingan lainnya. Ini berpotensi meningkatkan kasus narkoba,” ujar Supriyanto, Jumat (26/4/2024).
Kapolres menjelaskan bahwa kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kecamatan Sepaku saat ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan sebelum adanya IKN.
“Biasanya Polsek Sepaku hanya menangani satu atau dua kasus narkoba dalam dua bulan. Namun, saat ini Polsek Sepaku sudah menangani enam kasus, artinya terjadi peningkatan sebesar 200 hingga 300 persen, atau tiga kali lipat,” jelasnya.
Supriyanto juga menyoroti bahwa kasus penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Sepaku telah melibatkan pekerja IKN, yang menjadi perhatian utama bagi kepolisian.
“Minggu ini, pekerja IKN akan kembali masuk ke Sepaku setelah libur lebaran. Ini juga harus kita antisipasi,” katanya.
Untuk melakukan pemeriksaan penyalahgunaan narkoba secara berkala di kalangan pekerja IKN, Supriyanto menegaskan perlunya koordinasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terlebih dahulu.
“Pemeriksaan mendadak terhadap pekerja IKN membutuhkan koordinasi dengan OIKN. Penggunaan narkoba oleh pekerja dapat menjadi masalah serius,” tambahnya.
Kapolres menekankan bahwa pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayah IKN dan PPU memerlukan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah setempat.
“Kita tidak dapat melakukannya sendiri, kerjasama dengan BNNK Balikpapan, BNNK Provinsi Kaltim, dan BNK PPU sangat diperlukan dalam upaya pencegahan,” tandasnya.
Editor Topik Borneo