spot_img

Kata-Kata Terakhir Pemimpin Hamas Sebelum Terbunuh

TEHERAN – Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Mengucapkan Kata Terakhir pada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ruhollah Ali Khamenei, Sebelum Terbunuh dalam Serangan Israel di Teheran.

Mengutip Ayat Al-Qur’an Tentang Kehidupan, Kematian, dan Ketahanan, Haniyeh Berujar: “Hanya Allah yang Memberi Kehidupan dan Kematian. Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu… ‘Jika Seorang Pemimpin Pergi, Pemimpin Lain Akan Bangkit.’”

Pernyataan yang Menggugah Ini Disampaikan dalam Bahasa Arab pada Hari Selasa (30/7/2024) dan Ditayangkan di Televisi Saat Haniyeh Berbicara kepada Khamenei, Menurut Laporan Reuters.

Hanya Beberapa Jam Setelah Pernyataan Tersebut, pada Rabu Dini Hari (31/7/2024), Ismail Haniyeh Terbunuh dalam Serangan Udara Israel yang Menghantam Rumah Tamu yang Ia Tempati.

Ismail Haniyeh Lahir pada 23 Januari 1962 di Kamp Pengungsi Shati, Jalur Gaza.

Keluarga Haniyeh Berasal dari Desa Al-Jura Dekat Kota Asqalan, yang Sebagian Besar Hancur dan Sepenuhnya Dibersihkan Secara Etnis selama Nakba pada Tahun 1948.

Haniyeh Menyelesaikan Pendidikan Awalnya di Sekolah-Sekolah yang Dikelola Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan Lulus dari Institut Al-Azhar Sebelum Memperoleh Gelar BA dalam Sastra Arab dari Universitas Islam Gaza pada Tahun 1987.

Selama Tahun-Tahun Kuliahnya, Haniyeh Aktif di Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Kemudian Memegang Berbagai Posisi di Universitas Islam, Hingga Akhirnya Menjadi Dekan pada Tahun 1992.

Setelah Dibebaskan dari Penjara Israel pada Tahun 1997, Haniyeh Menjadi Kepala Kantor Sheikh Ahmed Yassin.

Pengalaman Politik

Pengalaman Politik Haniyeh Mencakup Beberapa Penangkapan oleh Otoritas Israel selama Intifada Pertama, dengan Tuduhan Terkait Keterlibatannya dengan Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas.

Ia Diusir ke Lebanon Selatan pada Tahun 1992 tetapi Kembali ke Gaza setelah Perjanjian Oslo.

Haniyeh Juga Memimpin ‘Daftar Perubahan dan Reformasi,’ yang Memperoleh Suara Mayoritas dalam Pemilihan Dewan Legislatif Palestina pada Tahun 2006, Mengarah pada Pengangkatannya sebagai Kepala Pemerintahan Palestina pada Februari 2006.

Ismail Haniyeh kemudian memainkan peran penting dalam upaya rekonsiliasi nasional, yang memuncak pada pembentukan pemerintahan persatuan pada Juni 2014. Pada Mei 2017, ia terpilih sebagai kepala biro politik Hamas. Ini menandai fase baru dalam kepemimpinannya dan perannya dalam politik Palestina.

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar