DOHA – Dalam pernyataan pada Selasa (16/1/2024), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengungkapkan bahwa keamanan kapal di Laut Merah tidak dapat dijamin tanpa mengakhiri konflik di Jalur Gaza.
Al Ansari menyatakan bahwa memburuknya situasi di Yaman dan kawasan Laut Merah tidak dapat dipisahkan dari peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza.
Menurutnya, tidak mungkin memastikan keselamatan kapal di Laut Merah secara militer jika perang di Jalur Gaza terus berlanjut. Ia menyatakan keyakinannya bahwa jika konflik di Jalur Gaza dapat diselesaikan, situasi di Laut Merah juga akan menjadi lebih stabil.
“Mengalami pemburukan situasi di Yaman dan kawasan Laut Merah tidak dapat dianggap sebagai entitas terpisah dari apa yang tengah berlangsung di Jalur Gaza. Tidak mungkin untuk menjamin keamanan kapal di Laut Merah melalui pendekatan militer selama konflik di Jalur Gaza masih berlanjut,” kata Al-Ansari.
Apabila perang di Jalur Gaza dapat diselesaikan, maka situasi di wilayah tersebut kemungkinan akan menjadi lebih tenang,” tambah Al Ansari.
Al Ansari tidak memberikan komentar terkait penangguhan pengangkutan gas alam cair dari Qatar ke Eropa melalui Laut Merah setelah serangan AS di Yaman.
Pada November 2023, kelompok pejuang Ansar Allah Yaman, yang dikenal sebagai Houthi, mengumumkan niat mereka untuk menyerang kapal yang terkait dengan Israel sebagai tanggapan terhadap tindakan militer Israel di Jalur Gaza.
Desember lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan operasi multinasional untuk mengamankan navigasi di Laut Merah.
Dalam konteks ini, AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi di Yaman pekan lalu.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga meminta Houthi untuk menahan diri dan menekankan hak negara-negara untuk melindungi kapal mereka dari serangan.
Dia menyoroti pentingnya Laut Merah sebagai jalur maritim krusial bagi seluruh dunia dan khususnya Eropa.
Oleh karena itu, Borrell mengusulkan pembentukan misi Uni Eropa di Laut Merah untuk menghadapi potensi ancaman dari Houthi.
Situasi di kawasan tersebut tetap kompleks, dan upaya diplomatik terus dilakukan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Jalur Gaza serta mengamankan jalur maritim vital di Laut Merah.
Sumber : Sindonews.comÂ
Editor Topik Borneo