spot_img

Kepemimpinan Gibran di Solo Meraih Apresiasi, Potensi Menjadi Kota Percontohan Nasional

JAKARTA – Solo, di bawah kepemimpinan Gibran, mendapatkan pengakuan nasional dan dinilai layak menjadi Kota Percontohan Nasional. Varhan Abdul Aziz, seorang pengamat birokrasi, mengekspresikan kekagumannya setelah melakukan kunjungan dan penelitian di Solo beberapa hari terakhir.

Dalam dua kunjungan sebulan terakhir, Varhan secara sengaja berinteraksi dan mewawancarai lebih dari 50 orang.

Menurutnya, Solo menciptakan atmosfer kekompakan yang kuat antara pemerintah sebagai pelayan dan rakyat sebagai yang dilayani.

“Perubahan signifikan yang cepat di masa kepemimpinan Mas Walikota Gibran sangat terasa dan dirasakan secara serempak oleh masyarakat Solo,” kata Varhan.

Sebagai Wakil Bendahara Umum DPP KNPI, Varhan menilai testimoni positif dari masyarakat Solo merupakan hasil langsung dari pengalaman mereka sendiri.

“Mereka mengatakan Solo menjadi lebih ramai, dengan banyak festival yang menjadi daya tarik, pariwisata berkembang, dan keyakinan bahwa Solo sedang menuju jalur setara dengan Yogyakarta,” terang Varhan.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Solo yang mencapai 6,25% tahun lalu, lebih tinggi dari Jawa Tengah, menjadi bukti nyata bahwa masyarakat merasakan pembangunan dan peningkatan yang terjadi.

Varhan juga menyoroti uniknya Solo, di mana sejumlah warga merasa bahwa satu juta rupiah sudah cukup untuk hidup sehari-hari.

Varhan menegaskan pembangunan masif di Solo, mencakup proyek-proyek strategis seperti Flyover Purwosari, revitalisasi Stadion Manahan, pembangunan Masjid Syekh Zayed, hingga pembangunan Solo Safari Zoo.

Ia melihat bahwa Solo sedang mengalami transformasi menjadi kota destinasi dengan pesat.

Selain itu, Varhan menyampaikan pengalamannya terkait iklim toleransi yang kuat di Solo. Kunjungannya ke Balai Kota Surakarta, yang dihias dengan ornamen Natal, menunjukkan suasana hangat dan saling menghormati antarumat beragama.

“Iklim toleransi ini menjadi hangat. Ketika peringatan hari besar agama seperti Islam, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan Imlek, ornamen kota menyesuaikan dan pemeluk agama lain saling menghargai. Hal ini terjaga dengan baik di masa pemerintahan Gibran,” ungkapnya.

Varhan juga memberikan apresiasi terhadap respons cepat Gibran terhadap keluhan masyarakat di media sosial.

Ia menyebut bahwa wali kota langsung menanggapi keluhan dengan mencantumkan dinas terkait dan menindaklanjuti dengan cepat.

“Dengan kesan positif ini, selama tiga tahun kepemimpinan Gibran, ini menjadi gambaran kelayakan dia untuk memimpin di tingkat nasional. Jika Gibran terpilih, ini akan menjadi pemicu percepatan pemimpin muda lainnya di Indonesia,” tandas Varhan, menegaskan bahwa setiap kota dapat menjadi seperti Solo jika dipimpin oleh pemimpin yang memiliki niat baik dan kesediaan untuk bekerja.

Sumber : Liputan6.com                                   

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar