TENGGARONG – Wajah Usman, pemilik warung kopi dan mi instan di Kelurahan Panji, Kota Tenggarong, terlihat kelelahan. Dia baru saja berkeliling hanya untuk mendapatkan satu tabung elpiji subsidi.
Sulitnya mendapatkan tabung gas 3 Kg, yang menjadi pendukung utama usahanya, membuat Usman kelimpungan.
“Saya dapat di Mangkurawang, lumayan jauh. Itu pun hanya dapat satu tabung dan mahal dari harga biasanya,” kata Usman.
Belum lagi, kata dia, persyaratan untuk mendapatkan satu tabung gas saat ini lumayan ribet. Dia harus menunjukkan KTP dan KK sebagai syarat pembelian.
Dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab sulitnya mencari tabung gas 3 Kg. Selain sulit didapatkan, harganya pun mahal.
“Saya mendapatkan info, pasokan gas ke distributor normal saja. Harganya juga normal, tapi di tingkat pengecer malahan tembus Rp 30-35 ribu,” ucapnya.
Dirinya tidak mempersoalkan jika harga per tabung Rp 30.000, asal barang mudah didapat. Biasanya, lanjut dia, sulit mendapatkan elpiji pada waktu-waktu tertentu saja, seperti menjelang lebaran atau Natal.
“Pemerintah harus turun tangan terhadap persoalan kelangkaan tabung gas melon,” harapnya.
Kepala Disperindag Kukar Arfan Boma tidak bisa berbicara banyak saat diminta konfirmasi lewat telepon.
“Nanti kami ada rapat bersama Disperindag Kaltim untuk membahas persoalan kelangkaan gas 3 Kg,” sebut Boma.”
Sumber : Headlinekaltim.co
Editor Topik Borneo