spot_img

Kondisi Pasar Menjelang Ramadan: Stok Daging Terpengaruh Sistem Online

SANGATTA – Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, siap menghadapi tantangan dalam menjaga pasokan dan harga bahan pokok menjelang Ramadan 1444 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada tanggal 9-10 Maret 2024 mendatang. Namun, ada kekhawatiran terkait perizinan masuk daging sapi potong yang beralih ke sistem online.

Achmad Doni Erviady, seorang Jabfung Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, menyatakan kekhawatiran bahwa sistem perizinan online ini dapat memengaruhi stok daging sapi potong di pasar tersebut. 

“Kita prihatin terhadap potensi pengaruh terhadap stok daging karena sistem izin yang harus dilakukan secara online. Padahal kami mengetahui bahwa hanya ada 1 pedagang di Pasar Induk Sangatta yang menggunakan sistem online,” ungkap Jabfung Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Achmad Doni Erviady.

Meskipun hanya satu pedagang yang menggunakan sistem online, kekhawatiran tersebut tetap ada karena mayoritas pedagang masih belum terbiasa dengan teknologi tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak terkait akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) agar dapat memberikan bantuan kepada pedagang yang masih menggunakan konsep manual. 

“Kami akan berkoordinasi dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan. Menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, proses perizinan akan disederhanakan terlebih dahulu,” tambahnya.

Perizinan dipermudah sementara untuk memastikan pasokan tetap stabil menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Untuk harga masih stabil, sekitar Rp 160 ribu per kilogram, dan stok juga dalam kondisi aman. Katanya akan ada pasokan tambahan,” jelasnya.

Namun, dia juga mengakui bahwa proses transisi ke sistem online mungkin mempengaruhi pasokan untuk sementara waktu.

Salah satu pemilik kios daging sapi di Pasar Induk Sangatta Utara, Sabri (45), telah menggunakan sistem online selama dua minggu terakhir. 

Meskipun demikian, dia mengakui bahwa proses belajar menggunakan aplikasi tersebut masih berjalan, dan beberapa kendala telah dialaminya.

Dengan demikian, pasar ini tetap optimis dalam menjaga ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang Ramadan, meskipun ada tantangan terkait perizinan online. 

Diharapkan dengan bantuan dari pihak terkait, pedagang dapat dengan cepat beradaptasi dengan teknologi baru ini sehingga pasokan tetap stabil dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar