PPU – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara (PPU) telah memberikan sanksi kepada kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan SD Negeri 026 Penajam.
Kabid Sarana dan Prasarana Disdikpora PPU, Syamsul Adha, mengungkapkan bahwa pembangunan sekolah tersebut telah melewati tenggat waktu penyelesaian yang seharusnya pada Desember 2023 lalu.
“Ini pemberian kesempatan kedua dan berjalan terus dendanya,” kata Syamsul.
Kontraktor yang ditugaskan untuk mengerjakan pembangunan SD Negeri 026 Penajam diberi perpanjangan waktu selama 40 hari.
Meski demikian, sanksi atas keterlambatan tetap berlaku dalam bentuk denda sebesar 24 persen dari nilai kontrak, atau sekitar Rp2 juta per hari.
Syamsul Adha menjelaskan bahwa saat ini progres pengerjaan sudah mencapai 95 persen dan tinggal memasuki tahap finishing.
Namun, batas waktu pekerjaan harus selesai dan dapat ditempati pada awal Maret 2024 mendatang.
“Kita harapkan awal Maret itu sudah bisa difungsionalkan,” pungkasnya.
Pemberian sanksi tersebut merupakan langkah dari Disdikpora PPU untuk memastikan agar kontraktor bertanggung jawab dan memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Pembangunan SD Negeri 026 Penajam dimulai pada Mei 2023 dengan anggaran sebesar Rp15,5 miliar, meliputi pembangunan 12 ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, ruang pertemuan, laboratorium, dan bangunan kantin.
Kepala sekolah SD Negeri 026 Penajam, Sukairi, menyatakan bahwa pembangunan sekolah ini menjadi hal yang penting karena sekolah tersebut tidak pernah diperbaiki sejak tahun 1984.
Dengan harapan bahwa pembangunan akan selesai sesuai dengan rencana, pihak terkait berupaya untuk memastikan agar sarana pendidikan yang layak dapat tersedia bagi para siswa.
Sumber : Tribunkaltim.com
Editor Topik Borneo
