JAKARTA – Marvel Studios kembali menjadi sorotan publik setelah pengumuman kehadiran superhero wanita Israel, Sabra, dalam film terbaru mereka, Captain America: Brave New World.
Isu kontroversial muncul ketika penggemar Marvel di seluruh dunia menyuarakan ketidakpuasan terhadap keputusan Marvel Studios yang dianggap mendukung pergerakan Israel terhadap Palestina di Gaza.
Sabra, seorang mutan wanita asal Israel dengan kekuatan merampas energi kehidupan, akan diperankan oleh artis Israel, Shira Haas, dalam film yang rencananya rilis pada 2024.
Kabar ini menciptakan gelombang protes di media sosial, terutama di Indonesia, dengan banyak penggemar yang merasa kecewa dan mengecam Marvel Studios.
Penggemar menilai kekuatan super Sabra mirip dengan aksi militer Israel terhadap Palestina, yang selama ini menjadi isu sensitif di kancah internasional.
Di dalam komik Marvel, Sabra digambarkan sebagai anggota Mossad yang kerap berinteraksi dengan karakter-karakter Arab dengan stereotip negatif.
Pengumuman ini juga menuai kritik karena dinilai dapat membentuk pandangan miring terhadap rakyat Palestina dan jazirah Arab secara umum.
Meskipun demikian, Marvel Studios memberikan tanggapan dengan menyatakan bahwa karakter Sabra dalam film Captain America 4 akan dihadirkan dengan pendekatan baru yang lebih relevan bagi penonton masa kini.
Mereka menjanjikan perubahan dari versi komiknya yang kontroversial, dan menyatakan bahwa pengembangan karakter ini akan memperhitungkan sensitivitas politis dan sosial.
Kontroversi ini menciptakan perdebatan hangat di dunia maya, dengan sejumlah netizen yang mendukung perubahan yang dijanjikan oleh Marvel Studios, sementara yang lain tetap skeptis terhadap dampak yang mungkin dihasilkan oleh keputusan ini.
Marvel Studios, sebagai salah satu produsen film paling berpengaruh di dunia, kini dihadapkan pada tantangan untuk menjaga hubungan baik dengan penggemar dan mengelola citra mereka di tengah isu-isu sensitif ini.
“Sabra adalah karakter Superhero Mutant dari Israel yang punya kekuatan superhuman dan mengambil energi kehidupan dari warga Palestina. Itu deskripsi yang bener,” kata netizen.
“Marvel Studios memang suka ngebongkar rahasia kotor pemerintah dunia, emg nggak nanggung² klo bikin propaganda. Di Wakanda Forever aja nge representasiin klo negara U.S dan eropa suka maling SDA negara Afrika, tipekel kolonialisme bgt nggak tuh,” tulis seorang lagi berusaha positif terhadap Marvel.
Sumber : Liputan6.com
Editor Topik Borneo