spot_img

Kontroversi Tanggal Peringatan HUT PPU, Pro dan Kontra Muncul

PENAJAM – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) untuk memajukan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 PPU 2024 menuai pro dan kontra di masyarakat setelah diunggah di media sosial.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, Pemkab PPU mempertimbangkan untuk memindahkan acara HUT PPU yang semula direncanakan pada 11 Maret menjadi tanggal 10 Maret 2024.

Keputusan ini diambil karena tanggal 11 Maret 2024 bersamaan dengan Hari Raya Nyepi dan awal puasa Ramadan, yang dinilai akan mengganggu pelaksanaan upacara dan partisipasi masyarakat.

Namun, keputusan tersebut menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Sebagian memahami alasan pemindahan tanggal untuk menghormati perayaan agama, sementara yang lain menekankan pentingnya mempertahankan tanggal 11 Maret sebagai hari bersejarah bagi PPU, karena pada tanggal tersebut pada tahun 2002, PPU resmi dimekarkan menjadi daerah otonomi baru di Kalimantan Timur.

“Tanggal 11 Maret memiliki makna sejarah yang penting bagi PPU,” kata Salehuddin Muin, sekretaris Tim Sukses Penajam Jadi Kabupaten, Selasa (27/2).

“Pada tanggal tersebut, pada tahun 2002, PPU resmi dimekarkan menjadi daerah otonomi baru (DOB) di Kalimantan Timur,” tambahnya.

Perdebatan ini semakin berkembang setelah Subur Priono, staf Humas dan Protokol Setkab PPU, mengunggah informasi tentang rencana pemindahan tanggal HUT PPU di media sosial. Unggahan tersebut memancing beragam tanggapan dari masyarakat, termasuk tokoh pemuda dan netizen.

“Menurut saya, saya sepakat tanpa menghilangkan signifikansi historisnya, terutama karena alasan mendasarnya bertepatan dengan hari raya dan awal Ramadan,” ungkapnya. Kemudian, ia menyertakan nama Salehuddin Muin dalam statusnya.

Beberapa netizen mendukung pemindahan tanggal sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman agama, sementara yang lain tetap menegaskan pentingnya memperingati tanggal 11 Maret.

Salah satu tokoh pemuda menyatakan bahwa acara bisa ditunda, sementara netizen lainnya berharap tetap mempertahankan tanggal bersejarah tersebut.

Salehuddin Muin, sekretaris Tim Sukses Penajam Jadi Kabupaten, juga menyarankan agar pemerintah daerah melibatkan para pejuang pemekaran PPU dalam diskusi untuk menemukan solusi yang memuaskan semua pihak.

Meskipun demikian, panitia HUT ke-22 PPU tahun 2024 belum memberikan tanggapan terkait keinginan para pelaku sejarah untuk dilibatkan dalam perhelatan HUT PPU.

Sumber : Kaltimpost.com 

Editor Topik Borneo 

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar