JAKARTA – Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menepis rumor mengenai permintaan pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam waktu dekat. Ari menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
“Yang terkait dengan narasi yang dikembangkan seolah-olah ada pertemuan, permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024 itu sama sekali tidak benar. Dan itu sudah dikonfirmasi juga oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Mas Hasto yang mengatakan tidak benar ada permintaan untuk pertemuan,” kata Ari.
Ari menjelaskan bahwa Presiden Jokowi senantiasa terbuka untuk melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh bangsa.
“Kalau Presiden kan selama ini terbuka bertemu dengan siapa saja tokoh-tokoh bangsa. Dan saya kira juga Bu Mega juga sama ya, terbuka untuk bertemu dengan tokoh-tokoh bangsa,” tambahnya.
Meski begitu, Ari menyatakan belum menerima informasi resmi mengenai rencana pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati atau tokoh-tokoh lainnya.
Namun, ia menegaskan bahwa pertemuan antar tokoh bangsa untuk kebaikan negara adalah hal yang positif.
“Ya usulan Pak Hasto kan? Ya tentu pertemuan itu antar tokoh kan. Saya kira sudah terbiasa untuk pertemuan tokoh-tokoh bangsa itu dilakukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga membantah isu mengenai permintaan pertemuan tersebut.
Meskipun tak ada permintaan resmi, Hasto menegaskan bahwa kediaman Megawati selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin bertemu.
“Pintu Bu Mega kan selalu terbuka bagi pemimpin yang selalu memikirkan bagi rakyat, bangsa, dan negara jauh di atas kepentingan pribadi dan keluarga. Pintu Bu Mega selalu terbuka,” ujar Hasto.
Jika pertemuan tersebut benar-benar direncanakan, Hasto menyarankan untuk melibatkan beberapa tokoh sebagai pendamping.
“Kalau mau bertemu biar dikawal, biar didampingi Ibu Sri Mul, Pak Basuki, dan Pak Ahok,” katanya.
Sumber : Sindonews.comÂ
Editor Topik Borneo