JAKARTA — Korea Utara kembali mengirimkan balon berisi sampah ke Korea Selatan. Pengiriman balon ini terus mengganggu sinyal GPS selama lima hari berturut-turut terhadap Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), Ahad (2/6/2024), melaporkan bahwa sekitar 720 balon terdeteksi melayang melintasi Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua Korea dan jatuh di berbagai wilayah di negara itu. Balon-balon tersebut terdeteksi antara Sabtu pukul 20.00 dan Ahad pukul 13.00 waktu setempat.
“Sekitar 20 hingga 50 balon bergerak per jam di udara dan turun di Seoul, Provinsi Gyeonggi, Provinsi Chungcheong Utara, dan Provinsi Gyeongsang Utara,” kata seorang pejabat JCS yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pejabat tersebut kemudian menyatakan bahwa tidak ada balon tambahan yang terdeteksi setelah pukul 13.00. Balon-balon tersebut berisi berbagai macam sampah, seperti puntung rokok, kertas, dan kantong plastik, mirip dengan balon-balon sebelumnya.
Korut sebelumnya telah menerbangkan sekitar 260 balon yang berisi sampah dan kotoran ke Korsel setelah negara tersebut memperingatkan pembalasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis Korea Selatan. Jumlah balon tersebut sama dengan jumlah total yang diamati setiap tahun pada periode 2016-2017.
JCS menyarankan masyarakat untuk tidak menyentuh benda-benda tersebut dan melaporkannya ke pihak militer atau polisi terdekat. JCS juga memperingatkan bahwa balon-balon tersebut kemungkinan membawa bahaya.
Pihak militer Korea Selatan mengirimkan tim untuk mengambil puing-puing, alih-alih menembak jatuh balon-balon tersebut. Hal ini disebabkan kemungkinan balon-balon tersebut berisi bahan kimia beracun yang tidak dapat sepenuhnya diabaikan.
Meskipun belum ada laporan korban cedera, pemerintah Kota Seoul mengatakan mereka akan mengoperasikan pusat darurat 24 jam sehari untuk merespons benda-benda tersebut.
Korut telah mengganggu sinyal GPS di dekat perbatasan sejak Rabu (29/5/2024). Negara itu melancarkan serangan gangguan GPS di perairan dekat pulau perbatasan barat laut Korsel selama empat hari berturut-turut pada Sabtu.
Korea Utara juga menembakkan rentetan artileri dari peluncur roket berukuran super besar ke arah Laut Timur pada Kamis (30/5/2024) dalam sebuah latihan, yang dikatakannya untuk menunjukkan tekadnya melakukan serangan pendahuluan terhadap Korsel.
Editor Topik Borneo