UJOH BILANG – Pascabanjir yang melanda ibu kota Mahulu, Ujoh Bilang, sistem kelistrikan mengalami gangguan total. Namun, perlahan aliran listrik ke rumah-rumah warga mulai diperbaiki. Dinas PUPR Mahulu bersama tim PLN UID yang dikirim telah mulai bekerja dengan maksimal.
Saat ini, listrik di Ujoh Bilang sudah dapat dirasakan warga, meski masih bergiliran. Kadis PUPR Mahulu Didik Subagya menjelaskan bahwa kondisi mesin belum sepenuhnya pulih atau rusak, sehingga dalam keadaan darurat, mesin dari luar dialihkan ke pusat Tanaa Urip untuk menerangi 3.559 rumah warga.
“Untuk normalisasi, dalam keadaan darurat, kami menggunakan 3 unit mesin dari Sangkulirang dengan daya 500 kVA ditambah mesin pemkab 450 kVA. Akhir bulan ini diharapkan sudah normal. Kami berupaya mempercepat pemulihan catu listrik di Ujoh Bilang dan sekitarnya, yaitu 1,3 MW,” ujarnya melalui pesan singkat.
Selain itu, Dinas PUPR juga telah mendapatkan respons terkait penempatan mesin baru di gudang yang telah dibangun Pemkab Mahulu. Gedung tersebut selesai beberapa tahun lalu namun belum digunakan hingga kini.
Pj Gubernur Akmal Malik mendesak untuk mengganti GM PLN baru dan telah mendapatkan tanggapan untuk pemindahan tersebut. “Mesin baru, 2 unit dengan daya masing-masing 1 MW akan dipasang di tempat yang sudah dibangun Pemkab Mahulu, sehingga tidak rentan terhadap banjir,” terang Didik.
Didik juga menyatakan bahwa jika mesin baru sudah terpasang, mesin dari Sangkulirang akan dikembalikan karena mesin tetap yang baru akan melebihi kebutuhan daya saat ini dengan surplus 700 kVA.
Mesin dari Sangkulirang hanya digunakan untuk keadaan darurat. Meski demikian, Didik terus memantau sesuai janji PLN hingga Agustus nanti mesin baru dioperasikan. “Ini yang dijanjikan teman-teman PLN, bulan Agustus,” tambahnya.
Manager Unit Layanan Pelanggan Melak PT PLN Melak Dhudik menyatakan bahwa tim telah tiba beberapa waktu lalu. PLN UID Kaltimra telah membentuk tim gabungan dari Melak, termasuk dirinya, Samarinda, dan Balikpapan.
“Untuk normalisasi dan pengoperasian kembali aset tersebut perlu dilakukan perbaikan secara masif,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Pihaknya telah menyusun rencana kerja dengan serangkaian aktivitas pemulihan yang berjalan secara paralel, termasuk inventarisasi, pemulihan elektrik, dan pemulihan mesin, serta komunikasi.
Editor Topik Borneo